Jumat, April 11, 2008

Indeks kembali longsor 3,1%

Ulasan Pasar 10 April 2008
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan ditutup terkoreksi 69,68 poin atau 3,1% ke posisi 2.180,09. Beberapa faktor dari kondisi perekonomian dalam negeri maupun psikologis pelaku pasar memberikan pengaruh pada pergerakan indeks kemarin.

Di tengah sepinya sentimen yang mempengarui bursa, pelaku pasar kembali apda pertimbangan perkembangan inflasi Maret yang tinggi 0,95% dibandingkan perkiraan pelaku pasar yang berkisar 6,2% hingga 6,3%. Tingginya angka ini memberikan pesimisme pada pelaku pasar atas saham di sektor otomotif dan telekomunikasi. Saham Astra Intenasional turun 3,8% atau Rp700 ke posisi Rp17.650 dan saham Telekomunikasi Indonesia turun 2,7% atau Rp250 ke posisi Rp9.000 per lembar saham. Inflasi yang tinggi akan memperlemah daya beli masyarakat dan memicu Bank Indonesia untuk menaikkan BI rate dari posisi saat ini 8%. Bila BI rate dinaikkan tentunya akan meningkatkan suku bunga kredit perbankan termasuk kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor yang pada akhirnya akan memperlemah penjualan kendaraan. Selain itu, daya beli dan konsumsi yang melemah akan mendorong masyarakat dan pelaku bisnis untuk mengetatkan pengeluaran mereka unutk komunikasi.

Dari sektor industri dasar, IHSG mendapat tekanan dari penurunan harga saham Indocement Tunggal Perkasa dan Holcim Indonesia. Saham INTP ditutup turun 7,6% atau Rp450 ke posisi Rp5.450 dan SMCB ditutup turun 8,2% atau Rp80 ke posisi Rp900. Bila BI rate dinaikkan dari posisi saat ini 8%, akan memberikan dampak negatif berupa menurunkan permintaan terhadap sektor properti yang berimbas pada melemahnya penjualan semen sebagai bahan baku utama properti.

Pelaku pasar merespon negatif perkembangan aksi mogok kerja pelabuhan yang dapat berdampak buruk bagi arus ekspor yang salah satunya adalah ekspor CPO. Saham Astra Agro Lestari ditutup turun 2,1% atau Rp500 ke posisi Rp23.000 per lembar saham. Saham London Sumatera turun 1,8% atau Rp150 ke posisi Rp8.050 per lembar saham.

Dari sisi eksternal bursa, pergeraka indeks bursa regional Asia Pasifik kemarin juga memberikan sentimen negatif pelaku pasar dalam negeri. Mereka semakin panik dengan kondisi global yang tidak menentu dan harga minyak yang kembali naik menyentuh level $108 per barel. Indeks Nikkei225 turun 1,05%, Hangseng 1,35%, dan Straits Times 1,3%.

Tidak ada komentar: