Selasa, Februari 03, 2009

Ulasan IHSG 2 Februari 2009

Ulasan Pasar 2 Februari 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Selama sepekan kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak naik 17,09 poin (+1,3%) ditutup pada Jumat di level 1.332,67. Pergerakan indeks dipengaruhi oleh selective buying jangka pendek saham-saham yang telah oversold oleh koreksi bursa sepekan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup naik +21,05 poin (+1,6%) ditopang oleh saham Astra Internasional (ASII) yang naik Rp700(5,6%) ke Rp13.100 dan saham-saham perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI) yang naik Rp10 (+0,56%) ke Rp1.790 dan Bank BCA (BBCA) yang naik Rp50 (+1,8%) ke Rp2.825.

IHSG selanjutnya terkoreksi pada Rabu ditutup melemah –15,18 poin (-1,14%) ke level 1.321,45 dengan nilai transaksi hanya senilai Rp745,6 miliar atau terendah sejak November 2005. Nilai transaksi yang rendah dan indeks yang tertekan disebabkan karena beberapa bursa utama regional yang masih libur, seperti bursa saham Hongkong dan Taiwan, membuat perdagangan kekurangan arah di tengah minimnya sentimen positif dalam negeri. Investor memilih profit taking dan keluar sejenak dari bursa untuk wait and see dan mengamankan portofolio mereka, mengantisipasi munculnya kewajiban transaksi marjin akibat koreksi lanjutan bursa.

Namun, Indeks selanjutnya kembali menguat pada perdagangan Kamis dan Jumat dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,2% dan 0,61%. IHSG pada Kamis ditopang oleh kenaikan harga saham perbankan seperti saham Bank BRI (BBRI) yang naik Rp275 (6,5%) ke Rp4.425, saham Bank BNI (BBNI) naik Rp40 (5,48%) ke Rp770, dan saham Bank Mandiri (BMRI) naik Rp30 (+1,67%) ke Rp1.830. Penurunan BBM pada Januari diharapkan akan meningkatkan daya beli masyarakat dan kembali mencatat deflasi serta mendorong Bank Indonesia memangkas kembali BI rate, sehingga dapat menjadi stimulus perbankan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga kredit pembiayaannya. Secara teknis, kenaikan saham BBRI pada Kamis dipengaruhi indikator RSI yang sehari sebelumnya, Rabu (28/1), telah berada di area oversold dengan posisi terendah dalam dua bulan terakhir yaitu di level 44.

Selanjutnya, penguatan indeks pada Jumat ditopang oleh selective buying terhadap saham perbankan, pertambangan, dan energi. Saham BBRI naik 0,55% ke Rp4.550 dan BDMN naik 1,11% ke Rp2.275. Saham-saham perbankan menjadi pilihan investor menghadapi pengumuman inflasi dan BI rate pada awal Februari ini. Saham PTBA naik 2,07% ke Rp7.400, saham ADRO naik 2,78% ke Rp740 dan ITMG naik 1,02% ke Rp9.900. Rencana pemerintah untuk menetapkan harga jual DMO (Domestic Market Obligation ) batubara di US$75 per ton dan harga minyak dunia yang bergerak naik 0.75% ke level US$41,7 per barel menjadi katalis positif saham-saham batubara di akhir pekan. Saham PGAS naik 7,32% ke Rp2.200, oleh sentimen positif target Perusahaan Gas Negara untuk meningkatkan kapasitas distribusi gasnya hingga 1,25 miliar kaki kubik per hari pada tahun ini menyusul tuntasnya proyek pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa bagian barat.

Tidak ada komentar: