Selasa, Oktober 07, 2008

Ulasan Pasar 6 Oktober 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Di hari pertama perdagangan setelah libur panjang Idul Fitri, bursa saham ditutup terkoreksi tajam sebesar 10,03% atau 183,76 poin dari penutupan sepekan sebelumnya (29/9) ke level 1.648,74. Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp117 miliar sebagai kompensasi menutup kerugian mereka di bursa global selama sepekan terakhir akibat sentimen negatif krisis keuangan AS.

Dampak dari aksi jual investor asing tersebut kemarin, nilai rupiah terhadap dolar AS melemah dan memicu aksi jual lanjutan hingga penutupan perdagangan di sore kemarin serta rupiah ditutup di level Rp9.575/US$, posisi terendah sejak Agustus 2007. Laju inflasi September 2008 sebesar 0,97% atau lebih tinggi dari inflasi Agustus 2008 yang sebesar 0,51% ikut memberikan sentimen negatif bagi pelaku pasar. Inflasi kalender Januari-September sebesar 10,47% dan inflasi tahunan sebesar 12,14%.

Tekanan jual terbesar terjadi pada sektor pertambangan yang tertekan 22,25% ke level 1.425,26 dipimpin oleh koreksi harga saham Bumi Resources (BUMI) yang jatuh ke level Rp2.175 turun Rp1.025 (-32%) dan juga saham PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA) yang jatuh ke level Rp7.200 turun Rp2.150 (-23%). Tekanan jual juga dipicu oleh koreksi harga batu bara di Newcastle Port Australia sebesar 6,1% dalam sepekan terakhir ke level $121,17 dan harga minyak yang kembali melemah ke level $90 per barel mengantisipasi pelemahan ekonomi AS.

Sektor perkebunan juga terkoreksi sebesar 19,42% ke level 1.200,3 oleh koreksi saham Astra Agro Lestari yang terkoreksi Rp2.950 (-22,8%) ke level Rp10.000 mengikuti koreksi harga komoditas CPO di bursa Malaysia yang jatuh ke level $1.825 per ton atau turun 14,4% dalam sepekan terakhir.

Nilai rupiah yang melemah terhadap dolar AS sudah pasti akan menambah beban biaya dana pihak ketiga perbankan yang berdenominasi dolar AS. Saham perbankan seperti saham Bank BNI (BBNI) melemah Rp230 (-23,71%) ke level Rp740, saham Bank BRI (BBRI) melemah Rp450 (-8,33%) ke level Rp4.950, saham Bank Mandiri (BMRI) melemah Rp150 (-5,66%) ke level Rp2.500, dan saham Bank BCA (BBCA) melemah Rp100 (-3,17%) ke level Rp3.050.

Sektor industri dasar tertekan 10,06% ke level 146,54 oleh koreksi saham emiten semen seperti Semen Gresik dan Holcim. Saham Semen Gresik (SMGR) ditutup melemah Rp650 (-19%) ke level Rp2.775 dan saham Holcim (SMCB) ditutup melemah Rp200 (-23,5%) ke level Rp650.

Tidak ada komentar: