Rabu, Oktober 15, 2008

Ulasan Pasar 14 Oktober 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham kembali melanjutkan rebound di hari perdagangan kedua pekan ini. IHSG ditutup naik 94,04 poin (6,44%) ke level 1.555,97. Kenaikan IHSG masih dipengaruhi oleh faktor teknis dan rencana buyback saham-saham BUMN serta harga komoditas CPO dan minyak dunia. Pergerakan positif indeks regional ikut menopang aksi beli investor kemarin. Indeks Hangseng naik 3,19%, indeks STI Singapura naik 3,65%, indeks KOSPI naik 6,1%, dan indeks Nikkei225 naik 14,15%.

Selain tertopang rencana buyback, saham PTBA dan PGAS mendapat sentimen positif dari pergerakan harga minyak dunia yang mencatat kenaikan 4,5% kemarin ke level $81 per barel. Saham MEDC ikut mencatat kenaikan sebesar Rp250 (9,5%) ke level Rp2.875, Medco Energi Internasional menganggarkan dana sebesar US$100juta untuk buyback saham sebanyak maksimal 10% saham di bursa. Saham PTBA naik Rp550 (9,57%) ke level Rp6.300 dan saham PGAS naik Rp170 (9,77%) ke level Rp1.910.

Harga komoditas CPO yang sempat anjlok ke level terendahnya dalam dua tahun terakhir ke level $449 per ton di akhir pekan lalu akibat koreksi harga minyak dunia yang menyentuh level $77 per barel, kemarin bergerak naik ke level $529 per ton memberikan sentimen positif bagi saham Astra Agro Lestari (AALI) dan London Sumatera (LSIP). Saham AALI naik Rp850 (9,8%) ke level Rp9.550 dan saham LSIP naik Rp225 (9,7%) ke level Rp2.550.

Saham ANTM naik Rp110 (9,57%) ke level Rp1.260, selain oleh rencana buyback, pergerakan harga saham ANTM dipengaruhi oleh penandatanganan tiga kontrak karya tambang batu bara oleh pemerintah, yang salah satunya dimiliki oleh konsorsium Aneka Tambang dengan BHP Biliton di kepulauan Halmahera.

Saham Bank Mandiri bergerak naik sebesar Rp175 (8,05%) ke level Rp2.350 setlah muncul informasi, Bank Mandiri mendapatkan pinjaman sebesar US$1 miliar dari sejumlah bank asing untuk mendukung ekspansi kredit perseroan dalam denominasi dolar AS.

Dari sektor telekomunikasi, saham TLKM naik Rp650 (9,85%) ke level Rp7.250, dan saham ISAT naik Rp425 (9,82%) ke level Rp4.750. Nilai rupiah yang cenderung menguat terhadap dolar AS dalam dua hari terakhir ke level Rp9.700 mengurangi kekhawatiran meningkatnya biaya hutang Telekomunikasi Indonesia yang berdenominasi dolar AS. Kepastian izin Qatar Telecom untuk menggelar tender offer hingga kepemilikan saham ISAT menjadi 65% masih menjadi penopang rebound saham ISAT pada perdagangan kemarin.

Tidak ada komentar: