Senin, Desember 15, 2008

Apresiasi rupiah angkat indeks saham

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia bergerak fluktuatif sepanjang pekan lalu yang ditutup menguat 60,63 poin (5,04%) ke level 1.262,97. IHSG menguat mulai Selasa pekan lalu hingga Kamis sebesar 114,35 poin ke level 1.316,69, kemudian melemah pada penutupan Jumat ke posisi 1.262,97.

Level 1.316,69 sekaligus merupakan level tertinggi dalam satu bulan terakhir dan menjadi pemicu aksi ambil untung pelaku pasar. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini, pelaku pasar cenderung berorientasi jangka pendek dalam bertransaksi.

Dari internal bursa, penguatan IHSG dipengaruhi oleh apresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS yang bergerak menguat ke level Rp10.900/dolar AS pada perdagangan Selasa dan Rabu, atau menguat 7,2% dari akhir pekan sebelumnya.

Selain itu, faktor teknikal seperti pada saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) turut menopang indeks pada perdagangan awal pekan kemarin. Saham ASII memberikan signal bullish dengan membentuk bottom triangle pada Selasa yang membuka peluang ASII ke level Rp15.000. Tren koreksi saham ASII selama November kemarin membuka peluang untuk rebound ke level tersebut dengan membentuk pola bottom triangle.

Bursa juga ditopang oleh aksi korporasi emiten. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang menjajaki pinjaman bedenominasi rupiah 40% dari total capital expenditure 2009 yang sebesar US$2,5miliar.

Pelaku pasar menyambut baik rencana tersebut karena akan mengurangi risiko kerugian kurs dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Saham TLKM naik 15% sejak Jumat (5 Desember) hingga Rabu pekan lalu ke level Rp6.900.

Dari eksternal bursa, harga minyak yang menguat 17,6% ke US$47,98 per barel pada Kamis dibandingkan dengan penutupan akhir pekan sebelumnya, memberikan sentimen positif bagi sektor pertambangan dalam negeri khususnya emiten batu bara.

Tidak ada komentar: