Selasa, Maret 11, 2008

Sentimen negatif regional tekan indeks

Ulasan Pasar 10 Maret 2008
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Di awal pekan ini, indeks harga saham gabungan ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 4,84% atau 128,59 poin ke level 2.527,87 tertekan oleh koreksi indeks bursa regional akibat kepanikan pelaku pasar atas potensi resesi AS yang semakin kuat dengan data pengangguran yang meningkat pada bulan Februari kemarin sebesar 63,000 orang.

Selain data pengangguran bulan Februari tersebut, harga minyak yang terus naik hingga menyentuh level $105 per barel semakin membuat pelaku pasar khawatir atas ancaman resesi karena inflasi biaya produksi. Data pengeluaran konsumen AS yang melambat di bulan Februari seiring naiknya harga minyak ikut memperlemah daya beli publik AS. Hal tersebut ditunjukkan dengan data consumer spending di bulan Februari sebesar 0,2% dibandingkan dengan January sebesar 0,3%. Kondisi ini menambah kekhawatiran pelaku pasar atas pertumbuhan nilai portofolio saham mereka di bursa regional Asia Pasifik. Indeks Nikkei-225 turun 1,96%, STI turun 1,04%, KLCI turun 9,5%, dan KOSPI turun 2,33%

Nilai dolar AS yang semakin melemah atas beberapa mata uang kuat lainnya seperti Euro ikut memperparah kondisi bursa Dow Jones yang merembet ke bursa regional Asia Pasifik. Pemodal cenderung mengalihkan dana mereka ke bursa komoditas dengan motif berjaga-jaga atas ancaman inflasi dan juga spekulasi dengan pergerakan harga komoditas yang terus meningkat tajam.

Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif dengan perkembangan ekonomi AS yang melemah, pelaku pasar tetap pada posisi short-term dan beberapa faktor di atas dijadikan basic reasons para pelaku pasar dalam bertransaksi pada perdagangan kemarin. Oleh karena itu, mereka segera merealisasikan gain atas saham-saham unggulan yang telah dibentuk sejak koreksi tanggal 22 Januari lalu.

Saham BUMI terkoreksi 7,86% ke posisi Rp6.450, saham TLKM 4,86% ke posisi Rp9.250, saham BBRI 8,03% ke posisi Rp6.300, saham ASII 5,77% ke posisi Rp24.500, dan saham AALI 8,68% ke posisi Rp29.450 per lembar saham.

Tidak ada komentar: