Senin, Maret 31, 2008

Ulasan Pasar 24 - 28 Maret 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Indeks harga saham gabungan bergerak naik sebesar 6,6% dalam sepekan kemarin ditutup pada level 2.477,59. Pergerakan IHSG ke teritori positif selama sepekan dipengaruhi oleh harga minyak yang bergerak turun di perdagangan awal pekan kemarin karena pesimisme permintaan minyak oleh AS dan juga aksi selective buying pelaku pasar atas saham-saham unggulan yang telah oversold di pekan sebelumnya.

Pelaku pasar masih melihat secara negatif pertumbuhan ekonomi AS yang dikuatkan oleh proyeksi OECD mengenai pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I sebesar 0,1% menyusut dari proyeksi pada bulan Desember sebesar 0,3% dan untuk kuartal II bahkan diproyeksikan sebesar 0%. Selain itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang melaporkan adanya tambahan pengangguran sebesar 22,000 orang minggu lalu ikut menambah pesimisme terhadap daya beli publik dan pertumbuhan ekonomi AS. Kondisi itu tentunya akan berimbas pada menurunnya permintaan minyak. Setelah harga minyak menyentuh level $111 per barel pada 17 Maret, investor di bursa minyak segera profit taking dan menekan harga komoditas tersebut menuju ke level $100 per barel.

Di perdagangan hari kedua, IHSG melanjutkan rebound ditutup naik 80,32 poin atau 3,4% ke level 2.419,62 mengikuti pergerakan bursa regional yang bergerak positif seperti Nikkei225 yang naik 2,12%, Hangseng 6,43%, STI 2,47%, dan KLCI naik 2,41%. Bursa saham kembali bergerak positif seiring penguatan dolar AS terhadap mata uang euro dan yen. Dolar AS menguat terhadap euro ke level US$1,5547/euro dan menguat terhadap yen ke level 100,15Yen/US$. Kondisi ini semakin mendorong profit taking di bursa komoditas seperti minyak dan emas. Harga minyak telah bergerak turun ke posisi $100 per barel dan harga emas ke posisi $914 per ons. Harga minyak dan emas yang bergerak turun memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG dengan harapan kondisi profit taking di bursa komoditas itu akan mendorong pengalihan kembali hedge fund ke bursa saham emerging market termasuk Indonesia

Selain karena motif profit taking di bursa komoditas, pemodal juga mendapatkan sentimen positif dari data penjualan rumah di AS untuk bulan Februari yang naik 2,9%, merupakan kenaikan pertama sejak Juli tahun lalu, dan tawaran ulang dari JP Morgan yang menaikkan harga beli saham Bear Stearns ke level $10 per dolar AS.

Akuisisi saham Bank Internasional Indonesia oleh Maybank dengan nilai penawaran lebih tinggi 23% dari harga penutupan saham BNII pada hari selasa sebelumnya dengan nilai total $2,7miliar makin mengokohkan rebound IHSG ke level 2.440,64. Penawaran Maybank yang berlipat tersebut memberikan ekspektasi tinggi pada pelaku pasar terhadap sektor perbankan Indonesia dan mendongkrak harga saham BBRI, BNII, dan BMRI yang akhirnya menopang IHSG di level 2.440,64 pada hari rabu.

Perekonomian yang menguat di eropa yang diindikasikan oleh laporan indeks kepercayaan bisnis di Jerman yang dilaporkan meningkat pada bulan maret ini mendorong bank sentral eropa untuk menahan tingkat suku bunga di level 4%. Kondisi tersebut berlawanan arah dengan AS yang telah memangkas suku bunganya sebanyak 6 kali sejak Agustus tahun lalu dan pada bulan ini sebesar 75bps ke level 2,25%. Selisih 175bps dengan tingkat suku bunga eropa tersebut menjadikan dolar AS kembali melemah terhadap euro. Nilai euro terhadap dolar AS meningkat ke level US$1,57/euro dari sebelumnya US$1,55/euro.

Pelemahan dolar AS atas euro tersebut mempengaruhi pemodal untuk kembali masuk ke bursa komoditas seperti minyak dan emas. Harga minyak pun kembali naik 6% ke level $106 per barel dari posisi $100 per barel di awal pekan. Harga emas juga naik 2,7% ke posisi $951 per ons. Pergerakan rebound bursa komoditas ini kembali mengalihkan dana yang berada di bursa saham sejak awal pekan ke bursa komoditas.

Akibatnya bursa saham Asia Pasifik dan juga Dow Jones mengalami aksi jual dan profit taking atas gain selama 3 hari perdagangan. Dolar AS yang melemah mendorong pelaku pasar di Wall Street untuk melepas portofolio saham mereka untuk mengejar aset berdenominasi euro. Bursa saham Jerman, Belanda, dan Spanyol rata-rata naik 1%.

Indeks harga saham gabungan hanya ditutup naik tipis pada penutupan perdagangan hari kamis di level 2. 451,35 naik 10,71 poin atau 0,4% dari level penutupan sebelumnya.

Di perdagangan akhir pekan, IHSG tetap menguat dan mencatat kenaikan 1,1% atau 26,24 poin ke level 2.477,59 ditopang selective buying atas saham-saham unggulan seperti BUMI, INCO, TLKM, dan ISAT. BUMI ditutup naik 5,7% ke level Rp6.450, INCO naik 1,4% ke level Rp7.150, TLKM naik 1,6% level Rp9.750, dan ISAT naik 2,9% ke level Rp7.150. Harga minyak yang kembali naik memberikan pengaruh positif bagi permintaan bahan bakar altenatif seperti batubara dan juga penjualan batubara Bumi Resources. Harga nikel yang bergerak naik 5,4% ke level $31.400 di bursa London ikut memberikan sentimen positif bagi pendapatan INCO dalam tahun ini. Harga saham TLKM dan ISAT mendapatkan sentimen positif dari semakin dekatnya waktu pemberlakuan tarif interkoneksi yang telah diperbaharui oleh pemerintah yaitu 1 April 2008 yang berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan kedua operator telekomunikasi tersebut.

Tidak ada komentar: