Selasa, Februari 10, 2009

Ulasan Pasar Senin 9 Februari 2009

Ulasan Bisnis-27

Indeks Bisnis-27 pada perdagangan awal pekan ini ditutup melemah 0,83 poin (-0,67%) ke level 121,72. Saham-saham penekan indeks di antaranya Saham Adaro Energy (ADRO), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan saham dari sektor perbankan seperti Bank Internasional Indonesia (BNII), Bank Mandiri (BMRI), Bank BCA (BBCA). Saham penopang indeks Bisnis-27 di antaranya Astra Agro Lestari (AALI), Astra Internasional (ASII), dan United Tractors (UNTR).

Saham indeks Bisnis-27 sebagai pencetak gain terbesar pada perdagangan kemarin yaitu Astra Agro Lestari (AALI) sebesar 5,79% diikuti oleh saham United Tractor (UNTR) sebesar 0,98%, saham PP London Sumatera Plantations (LSIP) sebesar 0,72%, saham Semen Gresik (SMGR) sebesar 0,71%, dan saham Astra Internasional (ASII) sebesar 0,42%. Sedangkan saham pencetak loss terbesar di antaranya Adaro Energy (ADRO) terkoreksi sebesar –4,6% diikuti saham Bank Internasional Indonesia (BNII) sebesar –4,48%, dan saham Bank Danamon sebesar –2,2%.

Saham ADRO tertekan oleh koreksi teknis karena faktor overbought dalam sepekan terakhir yang membawa indicator indeks RSI (Relative Strenght Index) berada di level 82 pada akhir pekan kemarin, Jumat (6/2), yang sekaligus level tertinggi sejak IPO PT Adaro Energy Tbk.

Aksi profit taking jangka pendek juga melanda saham TLKM sebear Rp50 (-0,78%) ke Rp6.350 dan saham pertambangan seperti Internasional Nickel Indonesia (INCO) sebesar Rp50 (-2,04%) ke Rp2.400, Aneka Tambang (ANTM) sebesar Rp20 (-1,8%) ke Rp1.090.

Saham Group Astra seperti Astra Agro Lestari bergerak naik ditopang oleh rally harga CPO di bursa Malaysia sejak akhir Januari 2009 sebesar 7,7% dari level US$484,52 per ton naik menjadi U$523,17 per ton. Secara teknis, saham AALI memberikan signal bullish dengan indikator MACD masuk areal positif atau mulai bergerak di atas nol.

Saham United Tractors (UNTR) membentuk bottom triangle yang memberikan signal bullish dalam dua bulan ke depan ke level Rp7.722 – Rp 8.312 55.

Saham ASII bergerak naik Rp50 (0,42%) ke Rp11.950, kenaikan terbatas saham ASII ditopang oleh faktor teknis indikator RSI yang memperlihatkan oversold dalam dua bulan terakhir sejak pertengahan Desember 2008, sehingga membuka peluang ASII untuk bergerak naik di tengah kondisi penjualan mobil yang melemah. Dari data Gaikindo, penjualan di pasar mobil domestik pada Januari 2009 turun 23,3% dibandingkan Januari 2008, dari 41.378 unit menjadi 31.725 unit. Faktor depresiasi rupiah terhadap dolar AS meningkatkan harga jual mobil CBU (Completely Built Up) seperti Daihatsu Sirion.

Rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir memberikan sentimen negatif bagi saham-saham perbankan. Saham BNII turun Rp15 ke Rp320, BMRI turun Rp30 ke Rp1.770, dan saham BBCA turun 2.750. Rupiah telah melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir sebesar 3,9% ke level Rp11.800/US

Ulasan IHSG

Di awal pekan ini, indeks harga saham gabungan bergerak melemah 8,41 poin (-0,62%) oleh profit taking jangka pendek terhadap saham-saham pertambangan dan juga Telekomunikasi Indonesia. Saham perbankan tertekan oleh depresiasi rupiah terhadap dolar AS. IHSG ditutup di level 1.342,23.

Seluruh sektor ditutup melemah dengan sektor pertambangan sebagai sektor yang mengalami koreksi terbesar yaitu –1,86%, sedangkan sektor agriculture dan aneka industri menjadi sektor yang bergerak naik. Sektor agriculture naik 2,32% dan aneka industri naik 0,18%.

Saham ADRO tertekan oleh koreksi teknis karena faktor overbought dalam sepekan terakhir yang membawa indicator indeks RSI (Relative Strenght Index) berada di level 82 pada akhir pekan kemarin, Jumat (6/2), yang sekaligus level tertinggi sejak IPO PT Adaro Energy Tbk.

Aksi profit taking jangka pendek juga melanda saham TLKM sebear Rp50 (-0,78%) ke Rp6.350 dan saham pertambangan seperti Internasional Nickel Indonesia (INCO) sebesar Rp50 (-2,04%) ke Rp2.400, Aneka Tambang (ANTM) sebesar Rp20 (-1,8%) ke Rp1.090.

Dari sektor agriculture, Astra Agro Lestari bergerak naik ditopang oleh rally harga CPO di bursa Malaysia sejak akhir Januari 2009 sebesar 7,7% dari level US$484,52 per ton naik menjadi U$523,17 per ton. Secara teknis, saham AALI memberikan signal bullish dengan indikator MACD masuk areal positif atau mulai bergerak di atas nol.

Saham ASII bergerak naik Rp50 (0,42%) ke Rp11.950, kenaikan terbatas saham ASII ditopang oleh faktor teknis indikator RSI yang memperlihatkan oversold dalam dua bulan terakhir sejak pertengahan Desember 2008, sehingga membuka peluang ASII untuk bergerak naik di tengah kondisi penjualan mobil yang melemah. Dari data Gaikindo, penjualan di pasar mobil domestik pada Januari 2009 turun 23,3% dibandingkan Januari 2008, dari 41.378 unit menjadi 31.725 unit. Faktor depresiasi rupiah terhadap dolar AS meningkatkan harga jual mobil CBU (Completely Built Up) seperti Daihatsu Sirion.

Rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir memberikan sentimen negatif bagi saham-saham perbankan. Saham BNII turun Rp15 ke Rp320, BMRI turun Rp30 ke Rp1.770, dan saham BBCA turun 2.750. Rupiah telah melemah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir sebesar 3,9% ke level Rp11.800/US$.

Tidak ada komentar: