Senin, Februari 09, 2009

Ulasan Pasar Sepekan

Ulasan Indeks Bisnis-27

Selama sepekan indeks Bisnis-27 naik 0,76 poin atau tumbuh 0,62% ditutup di level 122,55 pada Jumat kemarin. Saham Adaro Energy (ADRO) tercatat sebagai saham yang menghasilkan gain tertinggi 17,57% diikuti oleh saham PP London Sumatera Plantations (LSIP) sebesar 15% dan Astra Agro Lestari sebesar 11,01%. Saham Astra Internasional terkoreksi sebesar –8,46% oleh faktor pelemahan rupiah terhadap dolar AS, diikuti oleh saham perbankan seperti Bank BRI (BBRI) –1,65%, Bank Internasional Indonesia (BNII) –1,47%, Bank CIMB-Niaga (BNGA) –1,18%, dan Bank Mandiri (BMRI) –1,1%.

Di awal pekan, indeks Bisnis-27 terkoreksi sebesar –2,83 poin (-2,32%) ke level 118,96 terimbas aksi jual investor asing karena melemahnya indeks DJIA sebesar -148,15 poin serta depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang bergerak di kisaran Rp11.800/US$ hingga Rp12.000/US. Pada perdagangan Selasa, indeks Bisnis-27 masih melanjutkan koreksinya sebesar -0,69 poin (-0,58%) ke Rp118,27 mengikuti pergerakan negatif indeks regional seperti Hang Seng -0,66% dan Nikkei225 -0,62%.

Titik balik arah (reversal) indeks Bisnis-27 terjadi pada Rabu dengan ditutup naik 1,46 poin (1,53%) ke level 119,73, sekaligus mengakhiri koreksi dua hari pertama pekan kemarin. Pemangkasan BI rate sebesar 50 bps ke level 8,25% dan kondisi oversold (jenuh jual) saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menjadi faktor penguat indeks.

Dari eksternal bursa, indeks DJIA yang naik sebesar 141,53 poin menjadi sentimen penguat indeks. Indeks Bisnis-27 melanjutkan rebound dengan kembali menguat 0,73 poin (0,61%) ke level 120,46. Saham Adaro Energy (ADRO) tercatat sebagai pencetak gain tertinggi sebesar 6,49% atau naik Rp50 ke Rp820. PT Adaro Energy membukukan penjualan 41,1 juta ton pada 2008 atau naik 9% dari tahun 2007. Total produksi tahun 2008 sebesar 38,5 juta ton atau naik 7% dari tahun 2007. Adaro Energy memproyeksikan EBITDA tahun 2009 akan berkisar US$1 miliar dengan kenaikan produksi batubara sebesar 17% atau menjadi 45 juta ton. Pemerintah Indonesia pun telah meminta Adaro untuk meningkatkan harga jualnya di tahun 2009 terhadap sejumlah kontrak

Selain ADRO, saham TLKM melanjutkan kenaikan sebesar Rp150 (2,4%) ke Rp6.300 dengan mengkonfirmasi indikator Bollinger Band yang memberikan signal reversal sejak Rabu. TLKM pun masih berupaya untuk keluar dari zona oversold merujuk indikator RSI (Relative Strenght Index) yang menyentuh level terendahnya sejak Oktober 2008 di level 34 pada penutupan Selasa.

Di akhir pekan, Bisnis-27 mendapat sentimen positif yang kuat dari indeks DJIA yang ditutup naik 106,41 poin (1,34%). Beberapa indeks regional Asia Pasifik juga bergerak positif seperti Hang Seng +476,14 poin (3,61%), Nikkei-225 +126,97 poin (1,6%), dan STI Singapura +10,75 poin (0,63%).


Ulasan IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat dengan naik 17,97 poin (1,35%) sepanjang pekan kemarin ditutup di level 1.350,64 pada Jumat. Depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang membawa rupiah bergerak di kisaran Rp11.800/US$ hingga Rp12.000/US$ serta aksi beli selektif, mewarnai perdagangan saham dua hari pertama pekan kemarin. Pengumuman deflasi Januari sebesar 0,07% tidak berhasil mengangkat indeks di awal pekan. Pada Senin IHSG ditutup melemah -22,02 poin (-1,65%) ke level 1.310,64 dan pada Selasa IHSG ditutup di level 1.308,94 turun -6,31 poin (-0,48%) ke level 1.304,33. Koreksi yang lebih rendah pada Selasa menjadi signal penguatan indeks yang berhasil dikonfirmasi pada Rabu. Pemangkasan BI rate sebesar 50 bps ke level 8,25% menjadi pendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pada Rabu, IHSG ditutup di level 1.320,36 naik 16,03 poin (1,23%). Saham perbankan dan technical rebound Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menjadi pendongkrak utama IHSG. Namun, faktor pelemahan rupiah terhadap dolar AS memaksa terjadinya buy on weaknesses terhadap saham perbankan. Saham TLKM naik Rp300 (5,13%) ke Rp6.150. IHSG pada Kamis ditutup naik tipis 7,71 poin (0,58%) ke level 1.328,07. Saham-saham perbankan mengalami profit taking jangka pendek akibat kekhawatiran investor terhadap pelemahan rupiah atas dolar AS. Saham Bank BCA (BBCA) turun Rp50 (-1,77%) ke Rp2.775, saham Bank CIMB-Niaga (BNGA) turun Rp5 (-1,19%) ke Rp415, dan saham Bank BRI (BBRI) turun Rp50 (–1,14%) ke Rp4.350. Sebaliknya, TLKM kembali naik Rp150 (2,4%) ke Rp6.300 dengan mengkonfirmasi indikator Bollinger Band yang memberikan signal reversal pada Rabu. TLKM pun masih berupaya untuk keluar dari zona oversold indikator RSI (Relative Strenght Index) setelah menyentuh level terendahnya sejak Oktober 2008 di level 34 pada Selasa.

Saham Adaro Energy (ADRO) naik Rp50 (6,5%) ke Rp820 tertopang sentimen positif kinerja keuangan yang membukukan penjualan 41,1 juta ton pada 2008 atau naik 9% dari tahun 2007. Total produksi tahun 2008 sebesar 38,5 juta ton atau naik 7% dari tahun 2007. Sementara itu, Adaro Energy memproyeksikan EBITDA tahun 2009 akan berkisar US$1 miliar dengan kenaikan produksi batubara sebesar 17% atau menjadi 45 juta ton. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia meminta Adaro untuk meningkatkan harga jualnya di tahun 2009 terhadap sejumlah kontrak.

Di akhir pekan, IHSG mendapat sentimen positif yang kuat dari indeks DJIA yang ditutup naik 106,41 poin (1,34%). Beberapa indeks regional Asia Pasifik juga bergerak positif seperti Hang Seng +476,14 poin (3,61%), Nikkei-225 +126,97 poin (1,6%), dan STI Singapura +10,75 poin (0,63%).

Tidak ada komentar: