Kamis, April 02, 2009

Ulasan Pasar edisi 2 April 2009

Indeks BISNIS-27

Indeks BISNIS-27 melanjutkan tren rally hingga perdagangan Rabu kemarin dengan kenaikan 3,66 poin atau 2,78% tertinggi di antara indeks pasar nonsektoral lainnya di bursa efek Indonesia. Indeks BISNIS-27 kemarin ditutup di level 135,55 dengan saham-saham perbankan masih menjadi penopang utama pergerakan indeks sejak Selasa sebelumnya.

Pengumuman inflasi Maret yang sebesar 0,22% atau inflasi kalender yang sebesar 7,92% di bawah konsensus ekonom berdasarkan data Bloomberg yang sebesar 7,96%, memberikan sentimen positif aksi beli saham-saham perbankan dengan menurunnya kemungkinan kenaikan BI rate dari level 7,75% atau dengan kata lain BI rate berpeluang terjaga di level 7,75%. Level BI rate yang tetap seperti saat ini akan membuat perbankan dapat melanjutkan rencana peningkatan penyaluran kreditnya pada tahun ini seiring kebijakan penurunan dividen payout ratio oleh bank-bank BUMN yang ditujukan untuk peningkatan modal internal.

Berlanjutnya rally saham perbankan juga tidak terlepas dari kinerja perbankan di tahun 2008 yang secara fundamental mengalami penguatan signifikan seperti Bank Mandiri di tahun 2008 yang membukukan kenaikan laba bersih tahun 2008 sebesar 22,3% menjadi Rp 5,31 dan penurunan NPL gross menjadi 4,7% dibanding tahun 2007 yang sebesar 7,2% dan NPL net yang sebesar 1,09% di tahun 2008 dibanding tahun 2007 yang sebesar 1,51%. Optimisme peningkatan kinerja perbankan di tahun ini akan semakin menguat dengan dukungan BI rate yang semakin menurun serta penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Nilai rupiah terhadap dolar AS juga mengalami penguatan seiring aksi beli di bursa saham. Pada perdagangan kemarin, rupiah diperdagangkan di level Rp11.595/US$. Nilai rupiah telah menguat 3,3% dalam dua minggu terakhir.

Saham Bank Mandiri (BMRI) membukukan gain 3,45%, Bank BRI membukukan gain 7,74%, dan Astra Internasional (ASII) membukukan gain 8,42%. Penguatan rupiah terhadap dolar AS akan memberikan senitmen positif bagi penurunan biaya impor suku cadang dan harga mobil CBU (completely built up).

Tidak ada komentar: