Jumat, Mei 08, 2009

Ulasan Pasar edisi 8 Mei 2009

Indeks BISNIS-27

Indeks BISNIS-27 kembali menguat ditopang saham CPO dan perbankan pada perdagangan Kamis kemarin. Ancaman profit taking nampaknya belum menjadi kekhawatiran investor. Indeks BISNIS-27 ditutup naik 1,29% di level 167,68.

Faktor valuasi saham yang masih tergolong murah dibandingkan dengan masa sebelum krisis tahun lalu ditambah dengan persepsi investor terhadap membaiknya perekonomian global menjadi penopang aksi beli hingga perdagangan kemarin.

Saham komoditas CPO dan perbankan menjadi pendongkrak indeks. Saham Astra Agro Lestari (AALI) masih tergolong murah dengan price to earning ratio (PER) sebesar 10,95 kali, dibandingkan dengan masa menjelang krisis akhir semester I-2008 yang sebesar 23,5 kali dengan harga saham saat itu Rp29.550 per saham. Kondisi tersebut memicu kenaikan saham AALI sebesar 6,56% atau Rp1.200 ke level Rp19.500 per saham pada perdagangan Kamis kemarin.

Investor berpersepsi positif terhadap perkembangan perkonomian global saat ini yang diperkirakan menuju titik akhir krisis likuiditas. Kondisi tersebut didukung oleh pergerakan harga minyak dunia di bursa New York yang berada dalam tren bullish dan menyentuh level tertinggi sejak awal tahun ini di level US$57,86 per barel. Pergerakan harga minyak menjadi indikator peningkatan aktivitas perekonomian yang berbanding lurus dengan permintaan bahan bakar minyak untuk keperluan industri. Harga CPO merespon tren bullish harga minyak tersebut dengan mencapai level tertinggi sejak Agustus 2008 yaitu 2.680 Ringgit per ton.

Dari dalam negeri, tren penurunan suku bunga acuan kredit atau BI rate sejak awal tahun ini sebesar 200 bps ke level 7,25% berperan menurunkan risiko investasi, tren tersebut memicu arus dana asing masuk ke Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan tren penguatan rupiah yang sampai perdagangan kemarin berhasil menyentuh level Rp10.365/US$ atau tertinggi sejak Oktober 2008 lalu.

Penguatan rupiah terhadap dolar AS beperan positif bagi penurunan risiko kredit macet perbankan yang berdenominasi dolar AS. Apresiasi rupiah juga sangat menunjang perbaikan daya beli masyarakat yang bila dikombinasikan dengan penurunan suku bunga kredit akan menciptakan perbaikan daya beli masyarakat dan peningkatan konsumsi. Saham Bank Danamon (BDMN) mencetak gain sebesar 5,93%, saham Bank Mandiri (BMRI) sebesar 2,73%, dan Bank BRI (BBRI) sebesar 2,59%.

Aksi profit taking jangka pendek berpotensi mewarnai pergerakan indeks BISNIS-27 akhir pekan ini dengan tujuan konsolidasi untuk melanjutkan tren bullish. Indeks regional Asia Pasifik masih bergerak positif hingga Kamis kemarin dengan sentimen positif indeks DJIA yang naik sebesar 1,21% usai pengumuman stress test perbankan AS dengan hasil yang tidak terlalu mengecewakan pasar. Penambahan modal bagi Bank of America dinilai wajar akibat krisis likuiditas semester II-2008. Indeks Hang Seng tercatat naik 2,28%, Nikkei-225 naik 4,55%, dan STI Singapura naik 2,87%.

Tidak ada komentar: