Selasa, Mei 12, 2009

Ulasan Pasar edisi 12 Mei 2009

Indeks BISNIS-27

Indeks BISNIS-27 ditutup terkoreksi –2,75% di level 166,37 mengikuti pergerakan koreksi indeks regional Asia Pasifik seperti indeks STI Singapura yang sebesar –3,22% dan indeks Hang Seng yang sebesar –1,74%. Koreksi indeks mengakhiri tren bullish dua pekan terakhir yang didorong oleh capital inflow dana asing. Deflasi April sebesar 0,31%, penurunan BI rate ke level terendah dalam empat tahun terakhir di level 7,25%, dan kinerja positif emiten kuartal I-2009 sangat berperan menurunkan risiko investasi saham dan memicu arus dana asing masuk ke Indonesia. Kondisi tersebut semakin diperkuat oleh apresiasi rupiah terhadap dolar AS yang mencapai posisi tertinggi dalam 6 bulan terakhir di level Rp10.365/US$.

Aksi profit taking dipengaruhi faktor teknis seiring indikator teknikal yang menunjukkan posisi overbought. Indeks RSI (Relative Strenght Index) mencapai posisi 77,60 pada penutupan akhir pekan kemarin. Saham-saham yang menjadi penekan utama indeks BISNIS-27 di antaranya saham Astra Internasional (ASII) dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Saham ASII turun –8,35% setelah pada akhir pekan kemarin menyentuh level indeks RSI tertinggi dalam tahun ini yaitu 82,53.

Saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun sebesar –2,63% ditekan sentimen negatif kinerja 2008 yang membukukan pertumbuhan negatif laba bersih sebesar -17,4% atau menjadi sebesar Rp10,6 triliun dari posisi 2007 yang sebesar Rp12,9 triliun.
Di sisi lain, saham-saham emiten batu bara terus melanjutkan kenaikan mengikuti harga minyak dunia yang bergerak rally ke level US$58,63 per barel tertinggi sejak Desember 2008. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik 1,92%, saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) sebesar 0,8%, dan saham Adaro Energy (ADRO) yang berhasil ditahan di posisi Rp1.180 per saham tidak berubah dari posisi penutupan akhir pekan lalu.

Pergerakan harga minyak dunia menjadi indikator meningkatnya aktivitas perekonomian global yang berbanding lurus dengan permintaan bahan bakar minyak untuk industri serta bahan bakar alternatif seperti batu bara. Membaiknya perekonomian global didukung oleh angka pengangguran di AS pada April sebesar 539.000 atau terendah sejak Oktober 2008. Selain itu, hasil stress test 19 bank di AS menghasilkan hanya 10 bank yang perlu tambahan modal sebesar US$74,6 miliar dan tidak ada bank yang harus ditutup.

Koreksi kemarin merupakan masa konsolidasi yang cukup wajar untuk melanjutkan tren bullish Indeks BISNIS-27 hingga akhir semester I tahun ini. Valuasi saham-saham portofolio BISNIS-27 masih tergolong murah dibandingkan periode Semester I-2008.

Saham Bank Danamon bergerak naik ditopang sentimen positif internal perusahaan setelah tersiar rencana akan mengakuisisi 20% saham anak perusahaannya yaitu Adira Dinamika Multi Finance (ADMF). Secara fundamental, ADMF mencatat kinerja yang cukup baik pada 2008 terlihat dari pertumbuhan laba bersih yang terbesar sejak 2005 yaitu sebesar 82,28%. Rasio tingkat pengembalian asset atau return on asset (ROA) pada 2008 sebesar 28,4% tertinggi sejak 2006 yang sebesar 15,96%. Rasio kredit bermasalah turun dari 1% pada 2007 menjadi 0,9% pada 2008 yang berperan meningkatkan laba bersih sebesar 82,28% pada 2008.

Tidak ada komentar: