Senin, Mei 04, 2009

Ulasan Pasar Sepekan edisi 4 Mei 2009

Indeks BISNIS-27

Selama sepekan terakhir indeks BISNIS-27 mencatat kenaikan sebesar 10,54% ditopang oleh deflasi April yang diharapkan akan mendorong penurunan lebih lanjut level BI rate dari saat ini 7,5%. Indeks BISNIS-27 pada akhir pekan kemarin ditutup di level 160,61.

Penguatan indeks juga ditopang oleh kinerja emiten kuartal I-2009 yang rata-rata membukukan pertumbuhan laba bersih positif di tengah kesulitan likuiditas global. Mayoritas emiten BISNIS-27 yang telah mengeluarkan laporan keuangan kuartal I-2009 menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang positif, diantaranya Bank BNI (BBNI) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 315%, Semen Gresik (SMGR) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,32%, PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) membukukan laba bersih sebesar 221,43%, dan bahkan PT Adaro Energy (ADRO) membukukan pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan pada kuartal I-2009 sebesar 9179,21% menjadi Rp1,145 triliun, dari periode yang sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp12,478 miliar.

Kinerja emiten yang positif memicu aliran dana asing masuk ke Bursa Efek Indonesia. Selama sepekan kemarin, pembelian bersih sebesar Rp1,29 triliun berhasil dibukukan investor asing di Bursa Efek Indonesia berbanding terbalik dari posisi sepekan sebelumnya yang membukukan penjualan bersih sebesar Rp795,2 miliar. Bahkan pada Kamis, pembelian bersih investor asing melonjak tajam hampir 400% menjadi sebesar Rp673 miliar dari posisi pembelian bersih sehari sebelumnya yang sebesar Rp134,7 miliar.

Selama sepekan rupiah berhasil menguat sebesar 1,6% ke level Rp10.640/US$. Rupiah yang menguat terhadap dolar AS diharapkan akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat dengan turunnya harga jual produk impor.

Deflasi April sebesar -0,31% diharapkan akan mendorong Bank Indonesia untuk menurunkan lagi BI rate dari level saat ini 7,5%, sehingga permintaan kredit masyarakat dapat meningkat dan mendorong konsumsi dalam negeri.

Kondisi keamanan dalam negeri saat ini yang tetap kondusif usai Pemilu legislatif dan menjelang Pilpres, menjadi tambahan sentimen positif bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Tidak ada komentar: