Rabu, Juni 03, 2009

Ulasan Pasar edisi 3 Juni 2009

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Pada perdagangan hari kedua pekan ini, tren bullish indeks BISNIS-27 harus mengalami masa konsolidasi dengan aksi profit taking jangka pendek investor. Indeks BISNIS-27 ditutup melemah tipis 0,08% ke level 182,08 setelah membukukan gain signifikan 9,13% dalam empat hari terakhir.

Koreksi indeks pada perdagangan kemarin ditekan oleh koreksi saham-saham pertambangan, minyak, dan gas. Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) menjadi penekan utama indeks dengan koreksi sebesar 5,93% diikuti oleh saham Internasional Nickel Indonesia (INCO) sebesar 4,62%, saham Aneka Tambang (ANTM) sebesar 7,37%, Timah (TINS) yang terkoreksi sebesar 7,78%, dan saham Medco Energy Internasional (MEDC) yang terkoreksi sebesar 6%.

Aksi ambil untung pada perdagangan kemarin merupakan masa konsolidasi yang wajar bagi indeks dalam tren bullish saat ini. Indeks RSI (Relative Strenght Index) BISNIS-27 telah mencapai level 73,25 atau tertinggi dalam satu bulan terakhir. Beberapa faktor fundamental ekonomi seperti melambatnya laju inflasi tahunan dan potensi penurunan BI rate yang terbuka lebar menjadi amunisi indeks untuk kembali melanjutkan tren bullish hingga akhir semester I-2009 ini. Saham-saham perbankan terlihat bergerak di zona hijau seperti saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang membukukan gain 4,69%, saham Bank Central Asia (BBCA) naik sebesar 3,65%, dan Bank Danamon (BDMN) sebesar 1,25%.

Dari eksternal bursa, informasi pendapatan pekerja AS meningkat sebesar 0,5% pada April setelah dua bulan berturut-turut harus terkikis, sebagai imbas dari pemangkasan pajak dan dstimulus yang digulirkan oleh Presiden Barack Obama.

Indeks Dow Jones (DJIA) bergerak positif setelah muncul kepastian kepailitan General Motor dengan Pemerintah AS sebagai pembeli mayoritas saham. Indeks DJIA ditutup naik 2,6% pada penutupan Senin waktu setempat.

Tidak ada komentar: