Selasa, Juni 30, 2009

Ulasan Pasar Sepekan edisi 29 Juni 2009

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Pergerakan indeks BISNIS-27 terpola mixed sepanjang pekan kemarin oleh transaksi jangka pendek investor. Indeks BISNIS-27 berhasil menguat 3,58% dalam sepekan setelah dua pekan sebelumnya terkoreksi 7,77%. Indeks berhasil ditutup melewati level 180 tepatnya 182,79 di akhir pekan.

Di awal pekan hingga Selasa, indeks masih melanjutkan koreksi dari pekan sebelumnya akibat sentimen negatif pergerakan harga minyak dunia yang menembus level US$72 per barel dan berdampak naiknya harga BBM nonsubsidi pada 15 Juni sebesar 1,69%. Investor memilih posisi wait and see dan menarik dana sejenak menunggu sentimen positif di bursa yang memang sangat minim. Prediksi pertumbuhan ekonomi global yang negatif oleh Bank Dunia menambah sentimen jual pada bursa regional Asia Pasifik yang mengimbas bursa dalam negeri.

Indeks berhasil rebound pada Rabu dan Kamis oleh sentimen keputusan The Fed yang mempertahankan kebijakan suku bunga rendah sekaligus mengikis kekhawatiran investor terhadap ancaman inflasi di AS akibat program stimulus pemerintah. Pasar menilai kondisi AS saat ini lebih berfokus pada perbaikan daya beli masyarakat dan pelonggaran likuiditas, sedangkan tahap menguatnya laju inflasi masih cukup jauh.

Posisi harga minyak dunia yang berada di kisaran US$68 hingga US$69 per barel pada Rabu dan Kamis turut memberikan sentimen positif akan bertahannya harga BBM dalam negeri terutama BBM bersubsidi, sehingga daya beli masyarakat secara umum dapat terjaga.

Secara teknis, investor memburu saham-saham indeks BISNIS-27 karena berada dalam posisi beli dan bervaluasi murah setelah koreksi tajam sebesar 10,5% dalam 10 hari perdagangan sejak 10 Juni hingga 23 Juni. Kenaikan indeks BISNIS-27 tersebut juga tidak terlepas dari harapan investor terhadap kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankan level BI rate di posisi saat ini yaitu 7% seiring kebijakan The Fed yang mempertahankan kebijakan suku bunga rendah.

Namun, di akhir pekan, indeks mengalami koreksi tipis sebesar 0,56% ke level 182,79 oleh aksi profit taking jangka pendek setelah rebound dua hari sebelumnya, ditambah dengan sentimen negatif pergerakan harga minyak yang kembali menyentuh level US$70 per barel.

Tidak ada komentar: