Kamis, Juni 04, 2009

Ulasan Pasar edisi 4 Juni 2009

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Indeks BISNIS-27 kembali bergerak naik (rebound) dari koreksi tipis Selasa kemarin dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan BI rate sebesar 25 bps ke level 7%. Indeks BISNIS-27 ditutup naik 0,72% ke level tertinggi baru yaitu 183,4.

Laju inflasi yang semakin melambat ke level 6,04% (yoy) pada Mei mendorong bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bungan acuan BI rate ke level terendah sejak diluncurkan Juli 2005. Level 7% menjadi level penguji bagi industri perbankan untuk dapat meningkatkan penyaluran kredit dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 2,52%, saham Bank Mandiri (BMRI) naik 0,76%. Namun, beberapa saham bank lainnya mengalami koreksi akibat faktor jenuh beli dalam lima hari terakhir perdagangan bursa. Saham Bank Cantral Asia (BBCA) turun 0,7% dan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 0,75%.

Level BI rate dan inflasi yang semakin rendah memicu dana asing masuk ke Indonesia sebagai emerging market di Asia Tenggara yang cukup cepat pemulihannya usai koreksi krisis likuiditas di akhir tahun lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pertumbuhan signifikan 48,36% sejak awal tahun ini dan indeks BISNIS-27 mencatat pertumbuhan sebesar 50,44%. Risiko investasi menjadi semakin rendah dengan turunnya laju inflasi dan BI rate, sehingga memicu masuknya airan dana asing (capital inflow). Nilai rupiah tetap berada dalam tren penguatan hingga pedagangan Rabu kemarin ke level Rp10.105/US$

Beberapa saham pertambangan masih bergerak naik meskipun telah berada dalam areal jenuh beli akibat bullish harga minyak dalam sepekan terakhir. Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik tipis 0,46%, saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik 3,86%. Saham Adaro Energy (ADRO) turun 5,11%, informasi rencana pembagian dividen Rp11,8 per saham, belum mampu menahan koreksi akibat jenuh beli saham ADRO.

Tidak ada komentar: