Senin, Juni 22, 2009

Ulasan Pasar Sepekan edisi 23 Juni 2009

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Aksi jual mewarnai pergerakan indeks BISNIS-27 sepanjang pekan kemarin dengan koreksi sebesar 6,03% membawa indeks BISNIS-27 ke level 176,48. Namun, di akhir pekan indeks berhasil rebound signifikan sebesar 2,45%.

Aksi jual sebenarnya mulai terindikasi sejak 10 Juni hingga 12 Juni lalu ketika indeks mulai bergerak tidak terarah dan cenderung melemah. Koreksi indeks sejak awal pekan akhirnya dikonfirmasi oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi sebesar 1,69% sebagai imbas pergerakan harga minyak dunia yang telah mencapai USS$72 per barel. Kekhawatiran meningkatnya laju inflasi menjadi alasan investor untuk merealisasikan gain yang telah mereka bukukan sejak 18 Mei hingga indeks mencapai level tertingginya yaitu 191,93 pada 9 Juni atau naik 21,57%.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi menjadi sentimen negatif bagi perlambatan laju inflasi yang telah terbentuk sejak awal tahun ini dan dapat menahan level BI rate di level 7% atau bahkan mendongkrak naik dari level 7%, sehingga semakin mengurangi kemampuan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit dan meningkatkan konsumsi masyarakat. Kondisi tersebut akan berujung pada naiknya risiko investasi di Bursa Efek Indonesia yang berdampak valuasi saham saat ini akan menjadi lebih mahal dan ruang untuk posisi beli semakin mengecil, sehingga mendorong terjadinya aksi jual yang cukup signifikan sejak awal pekan.

Pekan kemarin juga menjadi momentum konsolidasi indeks untuk bergerak rebound. Hal tersebut terindikasi dari pergerakan rebound indeks di akhir pekan yang membukukan gain sebesar 2,45% setelah terkoreksi 8,27% sejak Senin hingga Kamis.

Saham-saham komoditas menjadi saham-saham utama yang terkoreksi dalam pekan kemarin. Saham International Nickel Indonesia (INCO) terkoreksi 15,05%, saham Aneka Tambang (ANTM) terkoreksi 13,98%, saham London Sumatera (LSIP) terkoreksi 12,78%, saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terkoreksi 12,03%, dan saham Astra Agro Lestari (AALI) terkoreksi 10,22%.

Tidak ada komentar: