Selasa, Maret 24, 2009

Ulasan Pasar edisi 24 Maret 2009

Indeks BISNIS-27

Indeks BISNIS-27 kembali mengukir level tertingginya pada penutupan perdagangan awal pekan ini di level 129,24 membukukan persentase kenaikan tertinggi dari yang pernah dicapai sebelumnya dalam perdagangan harian yaitu sebesar 4,65% atau 5,74 poin. Pada sesi I perdagangan Senin kemarin, indeks BISNIS-27 menyentuh level 128,87 atau naik 4,34% dari level penutupan akhir pekan lalu.

Pergerakan indeks di awal pekan ini mengkonfirmasi signal bullish yang terbentuk sejak Kamis (19/3) ketika indikator MACD mulai memasuki areal positif atau berada di atas nol.

Aksi profit taking yang membayangi pergerakan indeks di awal pekan ternyata tidak terbentuk oleh karena pekan ini merupakan pekan terakhir penyampaian laporan keuangan emiten 2008 dengan kinerja emiten yang secara umum dianggap baik oleh pasar, terlihat dari laporan keuangan beberapa emiten unggulan yang telah terbit seperti Semen Gresik (SMGR) yang membukukan kenaikan laba bersih tahun 2008 sebesar 42,1% dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) dengan kenaikan laba bersih 2008 sebesar 78,09%. Saham United Tractors (UNTR) mencatat kenaikan EPS (earning per share) di tahun 2008 sebesar 68,7% menjadi sebesar Rp884 per saham dari level EPS tahun 2007 yang sebesar Rp524 per saham.

Beberapa saham portofolio BISNIS-27 yang bergerak naik di antaranya saham Bank Danamon (BDMN) yang membukukan gain tertinggi sebesar 11,43%, Bank Mandiri (BMRI) sebesar 10,82%, Astra Internasional (ASII) sebesar 8,76%, United Tractors (UNTR) sebesar 8,62%, Perusahaan Gas Negara (PGAS) sebesar 6,25%, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar 5,85%, Adaro Energy (ADRO) sebesar 5,13%, Astra Agro Lestari (AALI) sebesar 4,45%, Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar 4,17%, dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) sebesar 4,09%.

Saham Bank Danamon bergerak naik setelah pada Senin kemarin memperoleh pernyataan efektif atas right issue senilai Rp 4 triliun. Rencana right issue akan meningkatkan pertumbuhan kredit Bank Danamon hingga 20% yang akan memperbesar profit di 2009 dengan NIM (net interest margin) di atas 10%.

Dari eksternal bursa, pergerakan positif indeks regional Asia Pasifik yang dipengaruhi melimpahnya dolar AS di pasar global ikut mempengaruhi aksi beli di Bursa Efek Indonesia. The Fed melalui FOMC (Federal Open Market Committee) mempertahankan suku bunga acuan 0% - 0,25% dan meningkatkan pembelian surat berharga yang terkait dengan kredit pemilikan rumah bermasalah serta membeli obligasi AS. Beberapa keputusan The Fed tersebut berimbas meningkatnya dolar AS di pasar global dan memperkuat mata uang dalam negeri. Pergerakan rupiah sejak awal pekan kemarin hingga awal pekan ini telah menguat sebesar 3,4% ke level Rp11.585/US$ dari posisi Rp11.988/US$.

Posisi penutupan indeks BISNIS-27 kemarin pada akhirnya membuka level support yang baru yaitu di level 127,79 dengan level resistance yaitu 130,81 untuk perdagangan Selasa besok (hari ini).

Tidak ada komentar: