Jumat, September 19, 2008

Ulasan Pasar 18 September 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Bursa saham bergerak naik pada perdagangan kemarin ditopang oleh sentimen kenaikan harga minyak dunia yang mendongkrak harga komoditas. IHSG ditutup naik 17,78 poin (1%) ditutup pada posisi 1.787,67. Harga minyak dunia kemarin sempat naik 6,6% ke level $97,16.

Investor asing mencatat nilai jual bersih sebesar Rp116 miliar yang merupakan realisasi gain dari aksi beli investor asing pada hari selasa yang mencapai Rp334 miliar. Meskipun begitu, bursa efek Indonesia tidak terlalu mengalami gejolak seperti sebelumnya karena pengaruh harga minyak dunia yang mencatat kenaikan dan merembet ke komoditas lain seperti CPO di bursa Malaysia. Kenaikan harga minyak menjadi satu-satunya berita positif yang dapat mengangkat harga saham komoditas di bursa yang juga memiliki porsi sekitar 25% dari total kapitalisasi bursa. Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 3,3% ke level Rp18.950, saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik 7% ke posisi Rp2.150.

Saham emiten kelapa sawit seperti Astra Agro Lestari (AALI) ikut mencatat kenaikan yang dipengaruhi oleh naiknya harga CPO di bursa Malaysia sebesar 4,3% ke level $614 per ton. Saham AALI ditutup naik 7,5% ke level Rp12.900, saham London Sumatera Plantations (LSIP) naik 14% ke posisi Rp3.550.

Saham United Tractors (UNTR) bergerak naik sebesar 2,3% ke posisi Rp9.050 oleh berita positif perkembangan penjualan pada bulan Agustus yang mencatat kenaikan sebesar 84%.

Beberapa saham lainnya seperti saham perbankan dan otomotif masih melanjutkan bearish oleh karena daya beli masyarakat saat ini sudah pada posisi yang optimal dengan suku bunga kredit rata-rata di atas 10% dan kecenderungan BI rate yang akan semakin naik hingga mencapai 10,5% atau dengan kata lain, tidak ada ruang bagi BI rate untuk turun meskipun harga minyak dunia telah berada di bawah $100 per barel. Investor pesimis dengan momentum lebaran tahun ini, akan dapat mendongkrak penjualan Astra Internasional dan juga pendapatan bunga bersih perbankan di tengah kesulitan likuiditas yang di alami perbankan yang memaksa Bank Indonesia untuk melonggarkan suku bunga overnight nya turun 1% menjadi 10,25%. Saham BMRI kemarin turun Rp25 (-0,98%), saham BBRI turun Rp100 (-1,89%) dan saham ASII turun Rp150 (-0,88%)

Tidak ada komentar: