Jumat, September 05, 2008

Ulasan Pasar 4 September 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan kembali melemah melanjutkan bearish sejak awal pekan ini yang dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama bursa regional dan perekenomian Jepang yang melemah, meskipun di sisi lain harga minyak bergerak naik tipis $2 per barel dari posisi $108 menjadi $110 per barel di hari kamis kemarin. IHSG ditutup pada level 2.075,23 turun 40,77 (-1,9%).

Saham batu bara Bumi Resources berupaya mengkonfirmasi signal bearish yang terbentuk sejak perdagangan rabu sebelumnya yang diindikasi dengan melemahnya indikator MACD di areal positif. Saham BUMI akan melanjutkan koreksinya diperdagangan akhir pekan. Kisruh pembayaran royalti batu bara dan sempat tertutupnya beberapa pit produksi di antaranya Melawan dan Pelikan yang merupakan unit produksi terbesar milik PT kaltim Prima Coal ikut memberikan tekanan pada saham BUMI. Saham BUMI kemarin ditutup di level Rp4.625 turun Rp175 (-3,65%).

Selain saham Bumi Resources, IHSG juga tertekan oleh koreksi saham Astra Internasional (ASII) akibat aksi profit taking pelaku bursa terhadap ASII yang telah mencatat gain sebesar 7,3% dalam lima hari perdagangan yang dipengaruhi oleh sentimen positif kinerja Astra Internasional dalam semester I/2008 yang mencatat kenaikan laba bersih semester I/2008 sebesar 8% menjadi Rp4,7 triliun menjadi sentimen positif pelaku pasar. Laba bersih per saham dasar (earning per share) ASII naik 81% menjadi Rp1.174. Pergerakan saham ASII juga ditopang oleh kinerja Bank Permata (BNLI) yang sebanyak 44,505% sahamnya dimiliki oleh Astra Internasional. Laba bersih Bank Permata naik 41,2% menjadi Rp273 miliar. Laba bersih per saham BNLI naik menjadi Rp35,30 dari posisi Rp25,01 tahun lalu. Rasio LDR (loan to deposit ratio) naik menjadi 93,7% dari posisi tahun lalu sebesar 83,1%. Saham ASII kemarin ditutup pada level Rp20.500 turun Rp800 (-3,76%).

Secara teknikal, saham ASII telah mencapai overbought di perdagangan rabu dengan indeks RSI mencapai level 59 tertinggi dalam sebulan terakhir dan dipengaruhi oleh pergerakan indeks regional yang melemah, maka pelaku bursa kemarin segera melakukan aksi ambil untung atas saham ASII mengantisipasi kembali melemahnya bursa di akhir pekan ini. Indeks Nikkei-225 turun 1,04%, Hangseng turun 0,95%, dan Strait Times turun 2,97%.

Saham perbankan bergerak melemah mengikuti kenaikan BI rate sebesar 25bps menjadi 9,25% berpotensi mengurangi pendapatan bunga perbankan, karena suku bunga kredit yang dipastikan akan meningkat tetapi tingkat pelunasan kredit oleh masyarakat akan makin melemah. Saham BBCA turun 1,52% ke posisi Rp3.250, saham BBRI turun 1,56% ke posisi Rp6.300, saham BMRI turun 1,75% ke posisi Rp2.800, dan saham BBNI turun 3,76% ke posisi Rp1.280.

Tidak ada komentar: