Selasa, September 08, 2009

Indeks BISNIS-27 @ 8 September 2009

Indeks BISNIS-27 menguat signifikan pada perdagangan Selasa ini ditopang sentimen positif dari dalam dan luar negeri di antaranya kesepakatan negara-negara G-20 untuk melanjutkan paket stimulus dalam program pemulihan ekonomi global. Beberapa indeks regional Asia Pasifik bergerak menguat, indeks Hang Seng naik 2,14% ke level 21.069,81, indeks Nikkei-225 naik 0,70% ke level 10.393,23, dan indeks STI Singapura naik 0,64% ke level 2.660,91.

Pada penutupan hari ini, indeks BISNIS-27 ditutup di level 211,62 melonjak 1,27% dari penutupan awal pekan ini, sekaligus kenaikan terbesar dalam perdagangan 11 hari terakhir. Kenaikan indeks kemarin didominasi oleh saham-saham pertambangan seperti Adaro Energy, Aneka Tambang, dan Timah.

Keinginan India untuk meningkatkan impor batu bara dari Indonesia secara bertahap hingga sebesar 50 juta ton per tahun dari saat ini yang sebesar 13 juta ton per tahun, memberikan sentimen positif pada saham-saham batu bara indeks BISNIS-27. Saham Adaro Energy (ADRO) naik 3,76% ke level Rp1.380 dan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik 2,75% ke level Rp13.100 per saham.

Sementara itu, investor juga mencermati harga emas dunia yang melonjak menembus US$1.000 per ons, mendorong aksi beli saham Aneka Tambang (ANTM) hingga melonjak 9,78%, sekaligus menjadi emiten yang membukukan kenaikan tertinggi dalam indeks BISNIS-27 kemarin. Saham ANTM ditutup di level Rp2.525. Optimisme investor terhadap hasil pertemuan G-20 dan percepatan pemulihan ekonomi global, membuat dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang kuat dunia di antaranya yen Jepang sebesar 0,88% menjadi 92,14 yen/US$. Kondisi tersebut mendorong naiknya motivasi hedging investor ke bursa komoditas seperti emas dan minyak. Harga minyak bergerak menguat 2,26% ke level US$69,56 per barel.

Dari dalam negeri, rencana PT Timah Tbk untuk membeli lima unit kapal serta fasilitas produksi pertambangan senilai US$45 juta pada tahun depan, memberikan sentimen positif pada saham Timah (TINS) yang sejak sepekan terakhir bergerak melemah oleh sentimen negatif laporan keuangan PT Timah Tbk untuk semester I/2009 yang membukukan penurunan laba bersih hingga 96,14% akibat rendahnya harga timah. Proyeksi perusahaan yang akan memproduksi 46.000 ton timah di harga US$12.000 per ton pada tahun ini serta rencana perusahaan untuk masuk ke sektor bisnis hasil olahan timah untuk meragamkan hasil produksi, menambah sentimen positif saham TINS kemarin. Saham TINS ditutup naik 6,1% ke level Rp2.175 per saham.

Rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) yang berniat meningkatkan penyaluran kredit ke sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut memberikan sentimen positif bagi emiten BUMN dalam indeks BISNIS-27 pada perdagangan hari ini.

Tidak ada komentar: