Senin, September 14, 2009

Indeks BISNIS-27 sepekan

Selama sepekan kemarin indeks BISNIS-27 berada di zona positif dan berhasil menguat 4,61% ditutup di level 216,94 pada Jumat (11/9). Investor asing kembali masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dipicu oleh melonjaknya harga komoditas minyak dan emas. Harga emas dunia menembus level US$1.000 per ons pada pekan kemarin, begitu juga dengan harga minyak dunia yang melonjak 6,62% dalam sepekan ke level US$72,52 per barel. Saham Aneka Tambang (ANTM) melonjak 9,78% dalam satu hari perdagangan pada Selasa (8/9).

Pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang kuat dunia seperti yen dan euro berdampak naiknya harga komoditas utama dunia tersebut untuk keperluan lindung nilai (hedging). Kesepakatan G-20 untuk melanjutkan paket stimulus dan ketimpangan antara cadangan dolar AS The Federal Reserve (The Fed) dengan defisit pemerintah AS, yang berpotensi memicu inflasi, serta kebijakan The Fed yang tetap konsisten dengan kebijakan suku bunga rendah, menjadikan dolar AS semakin ditinggalkan dari posisinya sebagai “safe haven”. Investor mulai mencari pasar yang memberikan return lebih tinggi, termasuk di bursa komoditas.

Pada perdagangan Selasa (8/9), dolar AS sempat menyentuh level terendahnya dalam tahun ini terhadap euro yaitu di level 1,4535 per euro. Pada hari yang sama, dolar AS juga melemah 5,88% terhadap yen Jepang dalam sehari perdagangan ke level 92,31 yen. Di dalam negeri, dolar AS juga melemah terhadap rupiah dalam sepekan sebesar 2,04% dari level Rp10.125 per US$ pada Jumat (4/9) ke level Rp9.918 per US$ pada akhir pekan kemarin, Jumat (11/9).

Pembelian bersih investor asing melonjak tajam pada pekan kemarin dan bahkan sempat membukukan nilai pembelian bersih sebesar Rp1,16 triliun pada Kamis (10/9) atau tertinggi dalam 28 hari terakhir. Terakhir, investor asing membukukan pembelian bersih menembus Rp1 triliun yaitu pada 31 Juli lalu dengan nilai sebesar Rp1,29 triliun. Total nilai pembelian bersih investor asing sepekan kemarin yaitu Rp2,46 triliun berbanding terbalik dari sepekan sebelumnya yang membukukan total penjualan bersih senilai Rp845,4 miliar.

Sementara itu, sentimen naiknya pemintaan kredit konsumsi masyarakat menjelang Idul Fitri yang sebelumnya juga ditopang oleh penurunan biaya dana pihak ketiga khususnya deposan besar perbankan menjadi maksimal 150 bps di atas BI rate juga memberikan sentimen positif pada saham perbankan serta otomotif. Saham Bank Mandiri (BMRI) naik 9,7% dalam sepekan, saham Bank Pan Indonesia (PNBN) bahkan naik 13,51% dalam sepekan. Saham Astra Internasional (ASII) naik 7,48% dalam sepekan. Apresiasi rupiah terhadap dolar AS menambah sentimen positif turunnya harga suku cadang otomotif dan juga turunnya biaya dana yang berdenominasi dolar AS bagi industri perbankan.

Tidak ada komentar: