Selasa, November 24, 2009

Ulasan Pasar edisi 24 November 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Koreksi saham-saham perbankan menjadi pemicu turunnya indeks BISNIS-27 pada perdagangan awal pekan ini. Indeks bergerak turun ke level 228,75 melemah tipis sebesar 0,16% dari posisi penutupan akhir pekan kemarin.

Saham-saham perbankan seperti Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak melemah diikuti juga oleh saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). saham TLKM turun tipis 0,56% dan PGAS turun 1,94%. Saham BMRI turun 0,53%, saham BBCA turun 1,06%, dan saham BBRI turun 0,65%.

Melonjaknya harga emas yang menyambung tren bullish dalam tiga pekan terakhir memicu investor untuk memburu saham-saham komoditas dan energi, sebagai pengaruh dari ekspektasi naiknya harga komoditas mengantisipasi sentimen perbaikan ekonomi global. Harga emas dunia kembali mencetak sejarah dan mencapai US$1.165 per ounce.

Sentimen tersebut memicu peralihan dana investor dari saham-saham perbankan ke komoditas. Di sisi lain, rata-rata PER (Price to Earning Ratio) industri saham perbankan memang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri saham komoditas.

Minimnya sentimen positif untuk saham perbankan dan infrastruktur menjadi faktor pemicu koreksi di dua sektor tersebut. Berbeda dengan saham komoditas yang mendapat sentimen positif dari luar negeri, seperti tren bullish harga emas yang berlanjut.

Rencana pembagian dividen interim Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp12 per saham dari laba bersih September 2009, mendorong harga saham ADRO naik sebesar 4,12% sekaligus kenaikan tertinggi konstituen BISNIS-27 di awal pekan ini.

Tidak ada komentar: