Senin, November 16, 2009

Ulasan Pasar Sepekan edisi 16 November 2009

Indeks BISNIS-27 kembali bergerak menguat selama sepekan kemarin melanjutkan penguatan pekan sebelumnya. Indeks BISNIS-27 berhasil menguat 1,6% ditutup di level 224,31 pada Jumat (13/11). Sedangkan pada pekan sebelumnya, indeks BISNIS-27 telah menguat 1,55% ditutup di level 220,79 (Jumat, 6/11).

Beberapa saham penopang indeks BISNIS-27 adalah saham-saham sektor pertambangan seperti Adaro Energy Tbk (ADRO) dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang sekaligus merupakan konstituen BISNIS-27 dengan gain tertinggi yaitu sebesar 11,04% dan 8,69% selama sepekan. Selain itu, saham Astra Internasional Tbk (ASII) naik 7,74%, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 4,23%, Unilever Tbk (UNVR) naik 3,98%, Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) naik 3,9%, United Tractors Tbk (UNTR) naik 3,67%.

Apresiasi rupiah terhadap dolar AS menjadi penopang utama kenaikan saham-saham konstituen BISNIS-27. Investor asing melakukan aksi beli selektif sejak perdagangan Rabu hingga Jumat yang dipengaruhi pergerakan rupiah yang terapresiasi dalam dua pekan terakhir sebesar 2,2% dari posisi Rp9.585/US$ di akhir Oktober menguat ke level Rp9.375/US$ di akhir pekan kemarin.

Harga minyak dunia yang stabil di kisaran US$76 hingga US$79 per barel dalam dua pekan, menjadi sentimen positif pergerakan laju inflasi Indonesia untuk menjaga BI rate tetap di level 6,5% hingga akhir tahun ini. Perpaduan antara penguatan rupiah terhadap dolar AS, harga minyak dunia yang stabil, inflasi dan BI rate yang tetap rendah akan menjadi sentimen positif kinerja emiten perbankan hingga akhir tahun.

Lebih lanjut, Tingkat NPL (Non Peforming Loan) perbankan juga diharapkan akan tetap berada dalam tren menurun, seperti yang ditunjukkan oleh data Bank Indonesia dalam periode Juli hingga September 2009, porsi NPL terhadap kredit yang berhasil disalurkan semakin kecil dari posisi 4,6% pada Juli, 4,5% pada Agustus dan 4,3% pada September. Dalam periode yang sama, laba operasional perbankan pun meningkat 25,3% menjadi sebesar Rp28,2 triliun.

Selain itu, rencana penurunan bunga deposito menjadi 7% dari level saat ini sebesar 8% per 20 November 2009, menambah sentimen positif harga saham perbankan konstituen BISNIS-27. Biaya dana pihak ketiga perbankan akan semakin murah yang akan berdampak pada meningkatnya pendapatan bunga bersih emiten perbankan BISNIS-27.

Dari perkembangan aksi korporasi, saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) tumbuh 1,62% selama sepekan kemarin. Bank Mandiri Tbk diberitakan mendapat kucuran dana dari Asian Development Bank (ADB) dan beberapa bank partisipan senilai US$ 105 juta untuk memperkuat struktur pendanaannya.

Sentimen penguatan indeks BISNIS-27 juga dikontribusi oleh pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang kuat dunia sebagai dampak kebijakan The Fed yang menjaga tingkat bunga acuan yang rendah serta ekspektasi membaiknya perekonomian global di 2010 yang dimotori oleh kawasan emerging market Asia. Hal tersebut juga yang menyebabkan aliran dolar AS (capital inflow) yang cenderung meningkat dalam pekan kemarin yang dapat dilihat dari berlanjutnya apresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Hasil kinerja konstituen juga berhasil menopang indeks BISNIS-27, seperti pada saham ITMG yang berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 104% per September 2009 atau membukukan laba bersih sebesar US$265,8 juta.

Penguatan indeks BISNIS-27 sepekan kemarin menjadikan posisi indeks cukup mahal dalam satu bulan terakhir dengan indeks RSI (Relative Strenght Index) di posisi 56,05, sehingga investor diharapkan tetap waspada terhadap aksi profit taking jangka pendek serta sentimen negatif yang dapat memicu koreksi indeks di antaranya pembalikan arah (penguatan) dolar AS terhadap rupiah dan harga minyak yang menembus level psikologis jangka pendek yaitu US$80 per barel. Saham-saham perbankan, manufaktur dan barang konsumsi akan menjadi saham-saham utama yang terkoreksi oleh sentimen negatif tersebut.

Tidak ada komentar: