Kamis, November 26, 2009

Ulasan Pasar edisi 26 November 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Koreksi saham-saham sektor konsumsi menjadi penekan indeks BISNIS-27 pada perdagangan Rabu kemarin. Indeks BISNIS-27 ditutup melemah 0,29% di level 227,82. Namun, secara umum pergerakan indeks masih berada di dalam teritori positif mengingat harga saham dari sektor komoditas dan energi masih cukup murah atau berada dalam posisi beli yang ditopang juga dengan ekspektasi kinerja emiten yang membaik di 2009 ini.

Saham komoditas batu bara seperti Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk (PTBA) masih membukukan gain pada perdagangan kemarin, begitu juga dengan saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan saham infrastruktur seperti Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Indosat Tbk (ISAT), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga masih bergerak positif.

Selain itu, saham perbankan seperti Bank Danamon Tbk (BDMN) dan Bank CIMB-Niaga Tbk (BNGA) juga bergerak positif mengindikasikan optimisme pasar terhadap pertumbuhan kinerja perbankan yang positif di akhir tahun.

Koreksi indeks sejak awal pekan memang mendorong investor untuk sementara waktu menepi dari bursa dan merealisasikan gain atas saham konsumsi dan juga otomotif, Astra Internasional Tbk (ASII). Saham ASII turun 1,35% di level Rp32.900 per saham. Saham ASII, saham Semen Gresik Tbk (SMGR), Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), dan saham Unilever Tbk (UNVR) terkoreksi untuk melewati masa konsolidasi setelah tren bullish sepekan terakhir.

Harga minyak dunia yang melemah ke level US$75 per barel akan menjadi sentimen positif bagi saham-saham yang sensitif dengan daya beli tersebut, sehingga usai libur panjang Idul Adha di akhir pekan ini akan kembali bergerak naik. Harga minyak dunia yang melemah akan menjaga laju inflasi tetap terjaga di level 3,5% hingga akhir tahun serta ditopang oleh rupiah yang stabil di level Rp9.400 per US$.

Tidak ada komentar: