Kamis, Desember 24, 2009

Ulasan Indeks BISNIS-27 edisi 24 Desember 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks BISNIS-27 kembali bergerak menguat meskipun tipis menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru. Indeks menguat ke level 231,51 naik 0,35% dari posisi penutupan Selasa sebelumnya. Penguatan indeks ditopang oleh sentimen positif pergerakan indeks bursa saham regional seperti Hang Seng, Nikkei-225, dan STI Singapura.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) bergerak menguat sebesar 0,49% ke level 10.464,93 diikuti oleh indeks Nikkei-225 sebesar 1,91%, indeks Hang Seng naik sebesar 1,12%, dan indeks STI Singapura yang bergerak naik 0,63%.

Penguatan indeks DJIA yang diikuti oleh kenaikan indeks regional mendorong investor untuk mengkoleksi saham-saham BISNIS-27 yang telah mengalami koreksi ke level oversold pada perdagangan awal pekan ini (Senin, 21/12).

Selain itu, ekspektasi kinerja emiten yang positif pada 2009 memicu aksi beli investor yang mengantisipasi kenaikan harga saham usai liburan akhir tahun. Aksi beli selektif terjadi pada saham pertambangan batu bara seperti Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang menguat 1,32%, saham International Nickel Indonesia Tbk (INCO) yang naik sebesar 0,74%, dan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang naik sebesar 0,29%.

Selain itu, saham-saham perbankan bergerak naik oleh ekspektasi naiknya pendapatan bunga perbankan dari penyaluran kredit konsumsi untuk kebutuhan akhir tahun masyarakat. Saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 1,68%, saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,07%, dan saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,04%. Saham barang konsumsi seperti Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ikut bergerak naik oleh sentimen positif permintaan kebutuhan masyarakat menjelang liburan akhir tahun. saham UNVR naik 1,36%.

Dari luar negeri, harga minyak dunia bergerak melemah tpis 0,03% ke level US$74,38 per barel, dan harga emas dunia bergerak melemah ke level US$1.085,60 per ounce. Pergerakan kedua komoditas utama dunia tersebut yang belum menunjukkan indikasi bullish, mendorong investor untuk sejenak menahan minat beli dan melakukan selective buying pada perdagangan kemarin dengan gain yang relatif kecil.

Tidak ada komentar: