Selasa, Desember 08, 2009

Ulasan Indeks BISNIS-27 edisi 8 Desember 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Aksi ambil untung mendominasi pergerakan indeks BISNIS-27 di awal pekan ini setelah sepekan sebelumnya naik 5,91% ke level 234,64. Pada perdagangan Senin kemarin, indeks BISNIS-27 terkoreksi ke level 231,77 atau melemah 1,22%.

Data pengangguran AS yang direspon positif oleh mayoritas bursa saham Asia, tidak mampu mengimbangi koreksi ambil untung (profit taking) indeks BISNIS-27 kemarin. Indeks STI Singapura naik 0,06% ke posisi 2.792,71, indeks Kospi naik 0,3% ke posisi 1.629,65, indeks Shanghai naik 0,23% ke posisi 3.324,53, dan indeks Nikkei 225 naik 1,4% ke posisi 10.163,14, hanya indeks Hang Seng yang terkoreksi 0,66% ke posisi 3.324,53.

Selain faktor teknis dengan indeks RSI (Relative Strenght Index) untuk BISNIS-27 yang telah mencapai level 65,03 atau overbought (jenuh beli), pergerakan harga emas yang mengalami koreksi sebesar 1,01% ke level US$1.157 per ounce menambah tekanan terutama pada saham Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sejak akhir pekan kemarin memang telah mulai terkoreksi.

Saham Aneka Tambang Tbk (ANTM), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR)mengalami profit taking cukup besar di atas 4%. ANTM turun 4,21%, PGAS turun 4,27%, dan UNVR turun 4,66%.

Perkembangan level pengangguran di AS yang menunjukkan perbaikan pada November dipekirakan akan membuat dolar AS kembali menguat terhadap sejumlah mata uang kuat dunia seperti euro dan yen, serta meningkatkan minat jual atau ambil untung pada kontrak emas. Oleh sebab itu, harga emas kemarin mengalami koreksi. Selain itu, penguatan dolar AS akan memicu capital outflow dari rupiah ke doalr AS yang akan menekan rupiah. Ambil untung untuk merealisasikan keuntungan selisih kurs di bursa saham juga menambah motif koreksi pada indesks BISNIS-27.

Tidak ada komentar: