Selasa, Desember 01, 2009

Ulasan Pasar edisi 1 Desember 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks BISNIS-27 di awal pekan bergerak positif ke level 224,88 atau menguat 1,5% dari posisi penutupan akhir pekan lalu, Kamis (26/11). Indeks regional Asia Pasifik memberikan sentimen positif bagi penguatan indeks BISNIS-27 kemarin.

Indeks Hang Seng naik 3,25% dan Nikkei-225 naik 2,91%. Penguatan indeks regional Asia Pasifik tidak terlepas dari kekhawatiran investor global terhadap perkembangan krisis likuiditas dan pemulihan ekonomi global setelah muncul penundaan pembayaran obligasi Dubai World. Dolar AS kembali menguat atau mengalami reversal dari tren depresiasi selama tiga pekan terakhir terhadap yen dan euro.

Rupiah pun sedikit melemah dari posisi Rp9.445 per US$ pada posisi akhir pekan kemarin ke level Rp9.500 per US$ di awal pekan ini. namun, investor tetap memburu emerging market sebagai wilayah investasi yang menguntungkan selain memegang dolar AS. Saham-saham emerging market menjadi instrument hedging investasi jangka panjang saat ini, setelah harga emas yang menjadi primadona hedging dalam tiga pekan terakhir mengalami koreksi profit taking seiring adanya penguatan dolar AS. Harga emas merosot 1,3% ke level US$1.175 per ounce di awal pekan ini.

Faktor teknis berupa harga saham indeks BISNIS-27 yang cukup murah dan memiliki posisi beli setelah koreksi Kamis pekan kemarin sebesar 2,75%, memberikan sentimen beli bagi investor asing yang memang ingin mengalihkan dananya ke emerging market khususnya Indonesia. Pembelian bersih investor asing di Bursa Efek Indonesia kemarin sebesar Rp494 miliar atau tertinggi dalam tiga pekan terakhir.

Beberapa saham indeks BISNIS-27 yang membukukan gain kemarin di antaranya Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sebesar 5,51%, saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 4,38%, saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 4,11%, saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 2,86%.

Tidak ada komentar: