Kamis, Desember 03, 2009

Ulasan Indeks BISNIS-27 edisi 3 Desember 2009
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks BISNIS-27 melanjutkan penguatannya yang terbentuk sejak awal pekan. Kemarin, indeks BISNIS-27 bergerak menguat 0,75% ditutup di level 230,0. Penguatan indeks masih ditopang oleh saham-saham komoditas terutama saham Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang bergerak positif oleh sentimen pergerakan harga emas yang melewati level US$1.200 per ounce. Saham ANTM naik 4,35% ke level Rp2.400.

Indeks saham regional Asia Pasifik juga tampak bergerak menguat dengan kenaikan di bawah 1% berjalan beriringan dengan penguatan indeks BISNIS-27. Indeks Hang Seng naik 0,8%, indeks Nikkei-225 naik 0,38%, indeks STI Singapura naik 0,92%.

Berlanjutnya tren bullish harga emas memperkuat keyakinan investor bahwa pelemahan dolar AS yang sempat terhenti oleh sentimen negatif gagal bayar obligasi Dubai World di awal pekan ini, masih akan berlanjut hingga melewati akhir tahun ini. Dolar AS yang melemah masih dipandang perlu untuk menopang perdagangan AS. Di sisi lain, pemerintah AS melalui kebijakan suku bunga The Fed tetap berada pada kebijakan suku bunga rendah 0,25% untuk menopang daya beli dalam negeri dan meningkatkan likuiditas.

Dari sisi teknis, motif lindung nilai (hedging) dengan komoditas emas semakin meningkat dengan ekspektasi perbaikan ekonomi global. Ancaman inflasi berpotensi muncul ketika ekonomi mulai mengalami masa overheat setelah melewati masa krisis likuiditas sejak kuartal IV/ 2008 lalu, sehingga meningkatkan transaksi hedging pada komoditas emas. Di sisi lain, harga minyak dunia tetap stabil di level US$77 per barel karena level resistance harga minyak saat ini masih di kisaran US$80 per barel, seiring belum kuatnya daya beli emerging market yang diharapkan menjadi penopang perbaikan ekonomi negara maju.

Bagi saham ANTM, sebagai salah satu emiten produsen emas terbesar di Indonesia, kenaikan harga emas dunia tentu memiliki imbas secara langsung terhadap nilai penjualan emas yang akan berdampak naiknya laba bersih ANTM di 2009 dan 2010 mendatang.

Selain ANTM, emiten lain yang menopang kenaikan indeks BISNIS-27 di antaranya adalah saham International Nickel Indonesia Tbk (INCO) yang bergerak naik 4,86% ke level Rp3.775. Pinjaman senilai US$300 juta yang berhasil didapat dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dan Mizuho Corporate Bank, menjadi sentimen positif saham INCO sejak Selasa sehari sebelumnya. Pinjaman tersebut direncanakan untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga air di Karebbe, Sulawesi Selatan.

Secara teknis, indeks BISNIS-27 masih berada dalam kondisi masih cukup murah dengan indeks RSI (Relative Strenght Index) di kisaran 50, namun beberapa koreksi teknis karena profit taking mewarnai pergerakan harga beberapa konstituennya seperti Unilever Tbk (UNVR), Astra International Tbk (ASII), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada perdagangan kemarin.

Tidak ada komentar: