Jumat, Februari 12, 2010

Ulasan Indeks BISNIS-27 edisi 11 Februari 2010
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks BISNIS-27 kembali terkoreksi pada perdagangan Rabu sebesar 0,12% ke level 227,6 tertekan oleh aksi ambil untung investor jangka pendek yang masih mengkhawatirkan kondisi ekonomi global. Recall Honda yang berlanjut di pasar AS menjadi sentimen negatif bagi investor lokal.

Koreksi didominasi oleh saham-saham agribisnis, infrastruktur dan perbankan yang mengalami pada rebound sehari sebelumnya. Rupiah sedikit menguat ke level Rp9.360 per US$ namun tidak membantu menahan koreksi di sektor-sektor tersebut.

Kebijakan pemerintah yang akan mengambil asumsi PDB 2009 menjadi acuan pertumbuhan ekonomi 2010, dinilai kurang tepat oleh pelaku pasar mengingat potensi inflasi yang menguat tahun ini serta yag lebih mengancam adalah masalah perdagangan bebas antara China dan ASEAN yang berpotensi memukul daya beli masyarakat domestik.

Daya beli domestik yang melemah ditambah dengan potensi BI rate yang akan dinaikkan pada tahun ini darilevel saat ini 6,5%, akan meningkatkan NPL (Non Performing Loan) perbankan.

Kekhawatiran melemahnya daya beli domestik tersebut yang memicu koreksi pada saham-saham di sektor perbankan dan infrastruktur serta agribisnis.

Saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 1,38%, saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,09%, dan saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melemah sebesar 0,69%.

Tidak ada komentar: