Rabu, Februari 03, 2010

Ulasan indeks BISNIS-27 edisi 3 Februari 2010
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks BISNIS-27 ditutup melemah tipis pada perdagangan hari kedua pekan ini. Indeks ditutup di level 237,25 melemah 0,11% dari posisi penutupan Senin kemarin. Tekanan indeks berasal dari saham-saham infrastruktur dan perbankan yang dipicu oleh laju inflasi yang menguat Januari kemarin sebesar 0,84% dan nilai rupiah yang belum mengindikasikan tren penguatan dari level Rp9.300 per US$.

Investor mengkhawatirkan dampak perdagangan bebas antara ASEAN dengan China yang akan memukul industri dalam negeri Indonesia, yang lebih lanjut akan meningkatkan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menaikkan jumlah pengangguran. Daya beli masyarakat akan terancam melemah dan menaikkan NPL (Non Performing Loan) perbankan karena turunnya kegiatan produksi dan kemampuan perusahaan dalam negeri untuk menghasilkan keuntungan.

Saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 0,53%, saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,55%, dan saham Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) melemah 1,28%. Saham Indosat Tbk (ISAT) melemah 3,7% dan saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bergerak melemah sebesar 0,67%.

Di sisi lain, saham pertambangan batu bara mulai bergerak menguat seperti saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang mulai rebound sebesar 0,64% dan saham Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 0,54%. Harga minyak dunia mulai bergerak menguat menembus level US$75 per barel dan harga emas dunia berhasil menembus level US$1.100 per ounce.

Investor juga mendapat sentimen positif dari indeks Dow Jones (DJIA) yang ditutup menguat 1,17% pada perdagangan awal pekan waktu setempat. Kenaikan indeks DJIA kemudian direspon positif oleh indeks regional Asia Pasifik seperti indeks Nikkei-225 yang menguat 1,63% dan indeks Hang Seng yang menguat 0,14%.

Tidak ada komentar: