Rabu, Mei 28, 2008

Ulasan Pasar 27 Mei 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence unit


Bursa saham masih melanjutkan bearish di penutupan perdagangan kemarin akibat pelaku pasar yang memilih untuk menarik diri sejenak di tengah ketidakpastian keamanan akibat kenaikan harga BBM dan juga penyesuaian cost dunia industri dengan harga BBM yang baru. Investor memilih untuk wait and see atas kondisi pasar yang belum stabil ini. IHSG ditutup melemah 22,72 poin (0,94%) di level 2.397.

IHSG bergerak mengikuti pergerakan saham-saham pertambangan, telekomunikasi, dan perbankan pada perdagangan kemarin yang mengalami koreksi akibat sentimen negatif kenaikan harga BBM. Saham pertambangan seperti BUMI menyumbang koreksi IHSG karena terkoreksi secara teknikal setelah membentuk bullish flag dan mencapai posisi reversal pada 21 Mei menuju posisi jual. Indikator MACD saham BUMI kemarin mulai memasuki areal negatif setelah di awal pekan ini turun signifikan 64,26% di areal positifnya yang menandakan signal untuk melepas saham BUMI. Pergerakan harga saham BUMI menuju level konsolidasi Rp6.500 menunggu sentimen positif yang akan membalikkan arah harga.

Secara teknikal saham TLKM belum memberikan signal beli seiring line MA jangka pendek belum bergerak naik memotong line MA jangka menengah yang akan menunjukkan signal beli. Indikator MACD justru mulai memasuki areal negatif yang menandakan signal jual. Secara fundamental, pelaku pasar masih mengkhawatirkan dampak kenaikan BBM terhadap pendapatan usaha Telkom dan mereka menunggu laporan keuangan semester I Telkom untuk melihat dampak kenaikan BBM terhadap pendapatan Telkom. Selain itu, investor masih dipengaruhi sentimen negatif laporan keuangan Telkom 2007 yang mencatat pelemahan pertumbuhan di sisi pendapatan usaha dan laba bersih.

Saham PGAS ikut memberikan kontribusi negatif bagi pergerakan IHSG seiring koreksi dari faktor teknikalnya. Indikator RSI memberikan signal jual sejak 14 Mei yang lalu karena menunjukkan indikasi overbought setelah melewati level 70 RSI, tepatnya 70,53. Indikator line MA jangka pendek mulai bergerak mendatar menuju posisi menurun atau memotong line MA jangka menengah sejak akhir pekan yang memberikan signal akan terjadi aksi jual PGAS dalam pekan ini.

Saham perbankan seperti Bank Mandiri ditutup terkoreksi Rp25(0,9%) ke level Rp2.750 setelah terindikasi menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) seiring tekanan inflasi yang makin besar setelah kenaikan BBM. Suku bunga KPR Mandiri untuk fixed satu tahun naik 100bps dari 10,5% menjadi 11,5%.

Tidak ada komentar: