Senin, Mei 19, 2008

Aksi korporasi topang kenaikan indeks

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan sepanjang pekan kedua bulan Mei ini mencatat kenaikan sebesar 93,81 poin (3,95%) ditutup pada level 2.468,84 sejalan dengan rencana aksi korporasi beberapa emiten unggulan dan aksi beli investor asing. Pergerakan bullish IHSG selama sepekan kemarin diantaranya dimotori oleh kenaikan harga saham emiten otomotif, perbankan, semen, pertambangan, dan kelapa sawit.

IHSG bergerak sejalan dengan gain saham ASII yang naik 6,45% ke posisi Rp21.450. Penjualan mobil di bulan April 2008 yang naik sebesar 47% dibandingkan April tahun lalu memberikan sentimen positif bagi saham Astra Internasional setelah sepekan sebelumnya tertekan oleh kenaikan BI rate dan inflasi April.

Saham BNGA dan LPBN ikut mendongkrak IHSG hingga akhir pekan seiring sentimen positif terkait rencana Bumiputera-Commerce Holding Bhd yang akan mempercepat proses Bank Niaga dan Bank Lippo. Saham BNGA naik 32,86% ke level Rp930 dan LPBN naik 23,81% ke level Rp2.600. Saham perbankan lainnya, BMRI naik 3,48% dan BBRI naik 5,79% dalam sepekan

Dari emiten semen, saham INTP naik 16,24% ke posisi Rp6.800 dan SMCB naik 18,48% ke posisi Rp1.090 terkerek oleh laporan penjualan semen domestik bulan April 2008 yang naik sebesar 53% (yoy). Kenaikan INTP juga terkait kebijakan dividen Indocement Tunggal Perkasa yang akan membagikan dividen sebesar 15% dari laba bersih 2007 dan menyiapkan dana sebesar Rp6,71triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi dan ekspansi.

Saham TINS naik 3,01% ke level Rp34.250 dan BUMI naik 8,84% ke level Rp8.000. PT Timah berencana untuk mengakuisisi empat tambang batubara senilai Rp2triliun di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Kenaikan BUMI terkait rencana Bumi Resources untuk buyback saham tahun ini dan kenaikan harga jual batubara Bumi Resouces ke Jepang senilai $132 per metrik ton atau dua kali lipat dari tahun lalu

Penguatan IHSG selama sepekan juga sejalan dengan gain saham emiten kelapa sawit seperti AALI, UNSP, dan TBLA. Saham AALI naik 5,52%, UNSP naik 3,53%, dan TBLA naik 8,77%. Emiten kelapa sawit bergerak positif seiring kenaikan harga CPO di bursa Malaysia yang menyentuh level $1,094 dalam pekan kemarin untuk pengiriman Juli, yang merupakan level tertinggi dalam empat pekan terakhir. Bakrie Sumatera Plantations mencari dana $80juta dari private equity fund untuk menggarap bisnis CPO dengan skema joint venture melalui anak usahanya yaitu PT Bakrie Sentosa Persada. Tunas Baru Lampung berencana untuk menambah 15,000 hektar perkebunan kelapa sawit di Jambi.

IHSG juga tertopang saham PGAS, KARK, dan BHIT. Dalam sepekan, saham PGAS bergerak naik 6,74%, Dayaindo Resources Internasional naik 13,33%, dan Bhakti Investama naik 10,20%. Perusahaan Gas Negara berencana untuk stock split 1:5. Saham, Dayaindo berencana membeli perusahaan tambang batubara PT Risna Karya Wardhana Mandiri senilai Rp93miliar dan Bhakti Investama berencana untuk buyback saham senilai Rp500miliar. Selain itu, saham Arpeni Pratama Ocean Line naik 10,64% ke posisi Rp520, Arpeni berencana untuk membeli empat kapal Panamax senilai US$180juta.

Rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM ikut mendongkrak IHSG seiring penilaian positif dari investor asing karena berpotensi menurunkan defisit APBN-P 2008 dari Rp94,5 triliun (2,1%) menjadi Rp82,3 triliun (1,8%), utang luar negeri yang diperlukan untuk menutup defisit APBN-P 2008 pun akan turun sebesar Rp12,2triliun. Di samping itu, pergerakan harga minyak dunia yang steady di level $125 per barel dan rencana pemerintah AS yang akan menerbitkan Undang-Undang yang membatasi aksi spekulan di bursa komoditas ikut menjadi penggerak positif bursa saham regional Asia Pasifik termasuk Indonesia. Dalam sepekan, investor asing di BEI membukukan total net buy sebesar Rp1.061miliar.

Tidak ada komentar: