Jumat, Mei 30, 2008

Ulasan Pasar saham

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan di penutupan kamis kemarin kembali ditutup tipis sebesar 13,19 poin (0,5%) di level 2.446,95 ditopang oleh pergerakan harga saham tambang dan Astra Internasional. Di sisi lain, IHSG juga mendapat tekanan dari pergerakan harga saham perbankan yang terkoreksi akibat sentimen negatif menjelang pengumuman inflasi awal pekan depan.

Pelaku pasar mengantisipasi koreksi lebih lanjut saham perbankan menjelang pengumuman inflasi bulan Mei di awal pekan depan. Pasar meyakini inflasi bulan Mei akan sangat tinggi akibat dari kenaikan harga BBM akhir pekan lalu dan dampaknya mulai dirasakan pekan ini dan bahkan beberapa hari sebelum pengumuman kenaikan BBM yang lalu. Tingkat inflasi yang tinggi akan memaksa Bank Indonesia untuk kembali menaikkan BI rate yang sebelumnya telah dinaikkan 25bps awal bulan Mei ini ke level 8,25%. BI rate yang bergerak naik akan mendorong naiknya suku bunga kredit perbankan untuk menjaga net interest margin seiring biaya dana pihak ketiga yang tentunya akan naik.

Di sisi lain, suku bunga kredit dinaikkan akan memicu meningkatnya NPL perbankan dan pada akhirnya akan memaksa perbankan untuk menyediakan dana atau provisi lebih besar lagi untuk menutupi kredit macet tersebut. Dengan kondisi tersebut, sudah pasti bahwa laba bersih perbankan akan tergerus karena meningkatnya kebutuhan dana provisi. Saham BBNI ditutup turun Rp50(3,79%) dan saham BDMN ditutup turun Rp100(1,69%).

Saham BMRI ditutup naik setelah perseroan berencana akan mengalokasikan 90% dari laba bersih tahun 2007 sebagai dividen. Saham BMRI ditutup naik Rp75(2,7%).

IHSG ikut tertopang oleh kenaikan harga saham Telkom menjelang RUPS yang akan digelar akhir bulan Juni mendatang dan dalam RUPS tersebut, Telkom berencana untuk buyback saham sebanyak 339,4juta lembar atau 1,7% saham beredar. Saham TLKM kemarin ditutup naik Rp50(0,63%) ke level Rp7.950 per lembar saham.

Saham ASII bergerak naik oleh berita positif pembagian dividen Astra Internasional dalam RUPS hari rabu kemarin yang memutuskan pembagian dividen sebesar Rp644 atau setara dengan 40% dari laba bersih 2007.

Saham BUMI ditutup naik Rp250 (3,14%) ke posisi Rp8.200 setelah memasuki masa konsolidasi sejak 23 Mei dan bergerak mulai menjauhi upper line indikator Bollinger. Namun, sejak penutupan 27 Mei harga closing kembali bergerakn mendekati upperline dan indikator MACD memberikan signal pelemahan di areal negatif memberikan signal beli.

Tidak ada komentar: