Senin, Mei 12, 2008

Emiten batubara dan CPO topang kenaikan indeks

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan selama sepekan kemarin naik tipis 1,38% ke level 2.375,03. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh pergerakan saham pertambangan terutama emiten batubara dan emiten kelapa sawit. Di sisi lain, IHSG juga mendapat tekanan dari koreksi pasar atas saham otomotif dan perbankan. Harga minyak dunia telah mencapai $125,13 atau naik 7,6% dalam sepekan dari level $116,32. Rupiah telah melemah 19 poin dalam sepekan ke level Rp9.240/US$

Dari sektor pertambangan, saham BUMI naik 12,21% dalam sepekan, selain karena sentimen kenaikan harga minyak dunia, Bumi Resources berencana menaikkan tawaran atas akuisisi Herald Resources merespon kemajuan yang diperoleh Aneka Tambang untuk rencana aksi serupa setelah Aneka Tambang mengantongi persetujuan pemerintah Australia untuk mengakuisisi saham Herald Resources Ltd senilai AS$467juta atau AS$2,5 per saham. BUMI akan menyiapkan penawaran minimal AS$2,62 per saham. Saham ANTM naik 7,25% dalam sepekan. Saham BUMI juga tertopang oleh sentimen positif rencana Bumi Resources yang akan membeli minimal 10% saham Darma Henwa. Saham DEWA dalam sepekan naik 21,74%. Saham batubara lainnya yaitu PTBA naik 10,53% terdongkrak pula oleh rencana perusahaan untuk mengakuisisi dua perusahaan tambang batubara di Kalimantan.Timur dan Kalimantan Selatan untuk meningkatkan kapasitas produksi 2009.

Saham Medco Energi Internasional naik 6,88% dalam sepekan seiring sentimen positif kenaikan harga minyak dunia dan juga penawaran dari Mitra Rajasa yang akan mengakuisisi 80,6% saham Apexindo. Dalam sepekan, saham APEX ditutup naik 13,64% dan saham Mitra Rajasa naik 17,91%. Selain itu, saham ENRG naik 3,77% ke posisi Rp1.100 dari posisi akhir pekan sebelumnya Rp1.060. Harga minyak dunia yang bergerak naik ikut memberikan sentimen positif bagi emiten minyak lainnya seperti Energi Mega Persada.

Saham CPO bergerak naik terdorong sentimen harga minyak yang terus naik dan berpotensi meningkatkan penggunaan biofuel pada industri. Saham LSIP naik 11,54% dan AALI naik 3,6%.

Dari sektor industri dasar, IHSG tertopang oleh saham SMGR yang ditutup naik 4,62% selama sepekan dan mencapai level tertinggi sepekan di posisi Rp4.625 pada 7 Mei. Semen gresik membagikan dividen 50% atas laba bersih 2007 Rp1,775 triliun sebesar Rp887,5miliar atau dividen per share Rp149,6 dengan jumlah saham yang beredar 5,93 miliar saham.

Saham ASII dari sektor aneka industri menekan IHSG di akhir pekan, pelaku pasar melakukan aksi profit taking atas saham ASII yang sempat naik 2,66% pada penutupan 7 Mei setelah pasar mendapat sentimen positif dari data Gaikindo untuk penjualan mobil di bulan April 2008 yang naik 46,27% dibandingkan April 2007. Koreksi atas saham ASII disebabkan karena pasar mengkhawatirkan kinerja Astra Internasional dan anak usahanya yaitu Astra Otoparts untuk semester I/2008 ini seiring harga minyak yang terus naik dan rupiah yang terus melemah akan meningkatkan biaya impor terutama suku cadang. Saham Astra Otoparts terkoreksi 5,26% dalam sepekan.

Dari sektor perbankan, pasar masih diliputi oleh sentimen negatif kenaikan BI rate 6 Mei lalu sebesar 25bps ke posisi 8,25%. Seiring BI rate yang bergerak naik, perbankan juga akan menyesuaikan biaya dana pihak ketiga yang tentunya akan dinaikkan dan kenaikan itu harus dikompensasi dengan peningkatan suku bunga kredit agar net interest margin perbankan tidak turun dan kinerja perbankan tetap stabil. Di sisi lain, bila suku bunga kredit naik akan berdampak rasio NPL perbankan akan ikut naik dan diperburuk oleh melemahnya daya beli masyarakat karena naiknya harga bahan pangan dan harga BBM. Selama sepekan kemarin, saham Bank BRI terkoreksi 8,33% dan Bank Mandiri terkoreksi 7,26%.

Tidak ada komentar: