Selasa, Mei 06, 2008

Ulasan Pasar 5 Mei 2008

Ulasan Pasar 5 Mei 2008
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Selama sepekan indeks harga saham gabungan ditutup naik 4,56% atau 102,18 poin ke level 2.342,76 dari penutupan akhir pekan lalu 2.240,58 antara lain terdongkrak oleh saham-saham dari sektor finansial, aneka industri, dan barang-barang konsumsi.

Pengumuman inflasi April yang diumumkan akhir pekan kemarin, sebesar 0,57% (m-t-m), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Maret yang sebesar 0,95% memberikan sentimen positif pada pelaku pasar untuk memburu saham-saham perbankan, meskipun secara tahunan (yoy) inflasi tercatat naik 79bps ke posisi 8,96%. Laju inflasi April yang menurun untuk periode bulanan dan pemangkasan suku bunga The Fed ke level 2% memberikan sentimen positif pada BI rate untuk tetap di level saat ini 8% dan tidak bergerak naik.

IHSG terdongkrak oleh saham sektor finansial seperti saham Bank Mandiri yang dalam sepekan naik 18,1% ke posisi Rp3.100, Bank BRI naik 12,8% ke posisi Rp6.600, Bank Danamon naik 11,93% ke posisi Rp6.100, dan Bank BCA naik 5,08% ke posisi Rp3.100.

Laporan keuangan kuartal I/2008 sektor perbankan memberikan sentimen positif bagi kenaikan harga saham perbankan. Laba bersih Bank Mandiri untuk kuartal I/2008 naik 35% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya ke level Rp1,39 triliun karena penurunan biaya dana pihak ketiga yaitu tabungan dan giro. Laba bersih Bank BCA untuk kuartal I/2008 naik sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau ke level Rp1,2 triliun karena meningkatnya penyaluran kredit dan laba bersih Bank BRI naik 15% ke posisi Rp1,41 triliun untuk periode yang sama.

IHSG juga bergerak naik karena pergerakan harga saham Astra Internasional yang mencatat gain 8,8% dalam sepekan, ditutup pada posisi Rp21.050 dari posisi penutupan akhir pekan sebelumnya Rp19.350. Pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen positif laporan keuangan kuartal I/2008 Astra Internasional dan beberapa anak perusahaannya seperti Astra Otoparts dan United Tractors. Astra Internasional mencatat kenaikan laba bersih 76% ke posisi Rp2,25 triliun dari Rp1,28 triliun di kuartal I/2007. Penjualan Astra Internasional naik 47% ke posisi Rp21,78 triliun ditopang oleh level BI rate yang stabil di posisi 8% dalam kuartal I tahun ini.
Laju inflasi April yang lebih rendah dibandingkan dengan Maret memberikan sentimen positif bagi kinerja Astra Internasional seiring BI rate yang stabil berada di posisi 8%.

Laba bersih Astra Otoparts untuk kuartal I/2008 sebesar Rp210 miliar atau naik sekitar 243% dan laba bersih United Tractors naik 108% ke posisi Rp517 miliar dari posisi Rp248 miliar di periode yang sama tahun lalu. Selama sepekan, saham AUTO naik 11,7% ke posisi Rp3.800 dan saham UNTR naik 5,5% ditutup pada posisi Rp12.550

Dari sektor konsumsi, saham Unilever Indonesia ikut memberikan sentimen positif pada IHSG dengan kenaikan harga dalam sepekan sebesar 6,15% ke posisi Rp6.900 setelah perusahaan mengumumkan kenaikan laba bersih kuartal I/2008 sebesar 31% ke level Rp703,2 miliar. Kenaikan laba bersih ini menghapus kekhawatiran pelaku pasar terhadap penurunan kinerja Unilever Indonesia karena kenaikan harga minyak dan komoditas bahan pangan yang memperlemah daya beli masyarakat.

Dari eksternal bursa, selain pemangkasan suku bunga The Fed, pergerakan harga minyak dunia yang menurun ke posisi US$113 di akhir pekan kemarin dari posisi US$118 per barel akhir pekan sebelumnya memberikan sentimen positif bagi indeks regional Asia Pasifik dan berimbas pada pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia. Di akhir pekan kemarin, Indeks Hangseng naik 1,89%, Nikkei225 naik 2,05%, dan STI naik 2,81%. IHSG ditutup naik 1,66% dibandingkan penutupan rabu (30/4).

Tidak ada komentar: