Rabu, Agustus 19, 2009

Indeks BISNIS-27 tertekan indeks Shanghai

Minimnya sentimen positif di bursa dan faktor valuasi saham dalam indeks BISNIS-27 yang cukup mahal (overbought) setelah rally sejak pekan terakhir Juni lalu, mendorong aksi jual pada perdagangan hari ini, Rabu (19/8). Koreksi tajam indeks BISNIS-27 telah dimulai pada perdagangan pertama pekan ini, Selasa (18/8), yang dipengaruhi koreksi indeks bursa saham regional Asia Pasifik sehari sebelumnya.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, indeks BISNIS-27 dibuka menguat tipis, tetapi koreksi indeks Shanghai China yang cukup tajam, memaksa investor kembali keluar dari bursa dan menekan indeks. Indeks BISNIS-27 ditutup melemah 2,43% ke level 203,24 yang sekaligus level terendah sejak 30 Juli lalu.

Aksi jual di bursa sejak Selasa kemarin hingga hari ini juga dilakukan oleh investor asing yang berimbas pada depresiasi rupiah ke level Rp10.135/US$. Rupiah telah melemah sebesar 2,06% dari level Rp9.930/US$ pada penutupan akhir pekan kemarin, Jumat (14/8). Total penjualan bersih investor asing sebesar Rp714 miliar dalam dua hari terakhir, dengan porsi terbesar terjadi pada Selasa yaitu sebesar Rp653 miliar.

Koreksi indeks Shanghai China memberikan sentimen negatif pada indeks saham di kawasan Asia Pasifik. Indeks Hang Seng Hongkong turun sebesar 1,73% dan indeks STI Singapura turun sebesar 1,63%. Indeks Nikkei-225 Jepang juga melemah 0,79%.

Ancaman inflasi pada bulan Agustus yang dipengaruhi meningkatnya kebutuhan bahan pokok di bulan Puasa dan menjelang Idul Fitri menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor untuk merealisasikan gain dan menunggu sentimen positif pasar.

Tidak ada komentar: