Senin, Agustus 31, 2009

Indeks BISNIS-27 Sepekan

Indeks BISNIS-27 bergerak menguat 2,17% selama pekan kemarin atau pekan terakhir di bulan Agustus ditutup di level 213,41 pada Jumat (28/8).

Beberapa faktor mewarnai pergerakan indeks BISNIS-27 dalam sepekan di antaranya rencana kebijakan Bank Indonesia dengan industri perbankan nasional untuk menurunkan secara serentak suku bunga deposito atau biaya dana pihak ketiga para deposan besar menjadi sebesar maksimal 150bps di atas suku bunga acuan BI rate atau saat ini menjadi 8%. Kebijakan tersebut diharapkan akan menurunkan suku bunga kredit perbankan dan sekaligus meningkatkan permintaan kredit dari masyarakat, di samping akan meningkatkan net interest margin (NIM) perbankan.

Sentimen penurunan suku bunga mendongkrak saham-saham yang berkorelasi positif dengan daya beli seperti saham otomotif Astra Internasional (ASII), saham semen dan saham properti. Suku bunga kredit kepemilikan kendaraan berpeluang turun dan meningkatkan penjualan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Saham Astra Internasional (ASII) menguat 1,69% dalam sepekan. Dari sektor industri dasar dan properti, saham semen Indocement Tunggal Prakasa (INTP) bergerak menguat 1,04%, dan saham properti Lippo Karawaci (LPKR) menguat 5,97% dalam sepekan.

Sementara itu, saham-saham pertambangan seperti Aneka Tambang (ANTM), Adaro Energy (ADRO), Medco Energi Internasional (MEDC), dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengalami koreksi tertekan oleh aksi jual investor asing. Faktor depresiasi rupiah terhadap dolar AS sejak awal pekan memberikan sentimen negatif terhadap investasi mereka pada saham-saham tersebut. Sejak awal pekan hingga Kamis, rupiah terdepresiasi sebesar 1,7% ke level Rp10.170/US$ dengan pelemahan paling tajam terjadi pada Kamis sebesar 0,94%. Investor asing pun membukukan penjualan bersih sebesar Rp665,94 miliar berbalik arah dari tiga hari sebelumnya yang membukukan pembelian bersih dengan total senilai Rp788,34 miliar. Indeks BISNIS-27 terkoreksi tipis sebesar 0,98% pada penutupan Kamis.

Dalam sepekan, saham ANTM turun 4,95%, saham ADRO turun 6,25%, saham MEDC turun 4,07%, dan saham ITMG turun 4,37%. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih pada Jumat, namun dengan nilai yang jauh lebih rendah yaitu sebesar Rp74 miliar dan rupiah berhasil menguat 1,25% ke level Rp10.042/US$.

Saham Internasional Nickel Indonesia (INCO) menambah tekanan pada indeks setelah Vale Inco Limited, pengendali PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) melepas 2,07% kepemilikan sahamnya senilai Rp 925,56 miliar. Pelepasan ini dilakukan melalui transaksi tutup sendiri (crossing) di harga Rp 4.500 per saham lebih rendah Rp300 dari posisi penutupaan Rabu sebelumnya yaitu Rp4.800 per saham. Saham International Nickel Indonesia (INCO) turun sebesar 7,29% pada penutupan Kamis di level Rp4.450 dan lanjut melemah pada Jumat sebesar 0,56%. Dalam sepekan INCO terkoreksi sebesar 7,33%.

Selain ditopang oleh penguatan saham-saham yang berkorelasi positif dengan penurunan suku bunga kredit, penguatan indeks BISNIS-27 selama sepekan juga ditopang oleh pergerakan saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) oleh ekspektasi naiknya pendapatan dari penggunaaan komunikasi dan data internet selama bulan puasa serta menyambut Idul Fitri mendatang. Selain itu, rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melepas 40% saham yang dimilikinya di PT Patra Telekomunikasi Indonesia untuk lebih fokus pada usaha inti, memberikan sentimen positif pada saham TLKM. Saham TLKM bergerak naik 2,37% dalam sepekan. Indeks BISNIS-27 di akhir pekan menguat 1,12%.

Tidak ada komentar: