Selasa, Agustus 18, 2009

Indeks BISNIS-27 Sepekan

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Selama sepekan kemarin, indeks BISNIS-27 bergerak fluktuatif dengan pola yang sama dengan pekan sebelumnya. Indeks BISNIS-27 menguat tipis 0,95% ditutup di level 213,76 di akhir pekan dan mencapai level tertinggi yaitu 216,23 pada penutupan Selasa (11/8).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks BISNIS-27 selama sepekan di antaranya perkembangan positif data pengangguran di Amerika Serikat (AS) selama bulan Juli yang turun menjadi 9,4% dari Juni sebelumnya yang sebesar 9,5%. Harapan membaiknya ekonomi AS mendorong investor global mengalihkan dananya ke emerging market yang berpeluang menghasilkan return lebih tinggi. Investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp241,4 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga ditopang oleh sentimen positif pertumbuhan ekonomi dalam negeri di triwulan II sebesar 4% (yoy) meski melambat dari triwulan I yang sebesar 4,4% tetapi melebihi ekspektasi ekonom yang sebesar 3,8%. Beberapa sentimen tersebut berhasil mendongkrak indeks BISNIS-27 di awal pekan sebesar 1,49% ke level 214,9.

Indeks BISNIS-27 kembali bergerak naik pada Selasa (11/8) sebesar 0,62%, namun investor asing mencatat penjualan bersih karena sentimen negatif indeks Dow Jones (DJIA) yang terkoreksi sebesar 0,3% oleh laporan dari Moody’s Investors Service yang menyebutkan nilai properti AS telah turun 35% sejak 2007. Saham emiten pertanian berperan besar mendongkrak indeks ditopang ekspektasi naiknya permintaan produk CPO dan produk turunannya serta bahan pangan lainnya pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Musim kering yang lebih lama karena El Nino juga menjadi pertimbangan investor untuk mengkoleksi saham-saham komoditas pertanian.

Aksi ambil untung mewarnai pergerakan indeks BISNIS-27 pada perdagangan Rabu dipengaruhi harga saham yang sudah cukup mahal (overbought), mendorong investor untuk merealisasikan gain. Faktor pembalikan arah (reversal) rupiah yang melemah terhadap dolar AS sejak awal pekan, menambah minat jual investor terutama asing pada perdagangan Rabu. Sejak Selasa (11/8), investor asing telah membukukan penjualan bersih sebesar Rp13 miliar dan melonjak tajam pada perdagangan Rabu yang mencapai level Rp300 miliar. Indeks BISNIS-27 turun 2,44% ke level 210,95 dan sejak awal pekan hingga Rabu, rupiah melemah 0,45% ke level Rp9.940/US$. Pada Jumat (7/8) pekan sebelumnya, rupiah berada di level Rp9.895/US$.

Optimisme The Fed bahwa resesi di AS akan segera berakhir dan rencana The Fed untuk memperlambat pembelian obligasi pemerintah AS senilai US$300 miliar yang seharusnya selesai September mendatang, memicu capital outflow dolar AS dan investor global pun mencari pasar yang berpeluang memberikan return lebih tinggi. Kawasan emerging market seperti Indonesia dan Singapura menjadi sasaran utama investor. Indeks beberapa bursa saham regional Asia Pasifik pada perdagangan Kamis pun bergerak positif. Indeks Hang Seng ditutup naik 2,08%, indeks Nikkei-225 ditutup naik 0,79%, indeks STI Singapura ditutup naik 1,67%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 2,09%. Indeks BISNIS-27 naik sebesar 1,98% ke level 215,12. Investor asing kembali membukukan pembelian bersih sebesar Rp80 miliar di BEI.

Aksi profit taking menjelang libur panjang menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia, menutup pergerakan indeks BISNIS-27 di akhir pekan lalu di level 213,76 atau melemah 0,63% dari posisi sehari sebelumnya. Namun, investor asing masih membukukan pembelian bersih sebesar Rp46 miliar.

Tidak ada komentar: