Senin, Juni 02, 2008

BBM picu koreksi saham sepekan

Ulasan Pasar 2 Juni 2008
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Selama sepekan kemarin, bursa saham bergerak melemah hingga ditutup di level 2.444,35 turun 21,61 poin (0,87%) dibandingkan dengan level penutupan akhir pekan sebelumnya.

Di awal pekan, IHSG ditutup turun 42,23 poin (1,87%) ke level 2.419,73 tertekan oleh kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga barang dan jasa di berbagai sektor dan berpotensi menaikkan BI rate di awal Juni. BI rate yang naik dan daya beli masyarakat yang melemah akan berdampak negatif pada rasio NPL perbankan dan permintaan kredit masyarakat. Sejumlah bank diindikasikan menaikkan suku bunga kreditnya untuk menjaga net interest margin seiring biaya dana pihak ketiga yang ikut bergerak naik. Pelaku pasar pun bereaksi negatif pada saham perbankan. Saham Bank BRI, ditutup terkoreksi Rp200 (3,23%).

Daya beli yang melemah akibat kenaikan BBM berpotensi menurunkan penjualan Astra Internasional terutama untuk kendaraan roda empat. Saham ASII ditutup terkoreksi Rp950 (4,61%) ke level Rp19.650. Secara teknikal, saham ASII juga melanjutkan signal jual pada indikator MACD sejak akhir pekan sebelumnya karena telah menurun ke areal negatif dan line MA(10) telah bergerak menurun tajam memotong line MA(5) yang berada di bawahnya membentuk signal jual.

Kinerja keuangan Telekomunikasi Indonesia selama tahun 2007 memberikan sentimen negatif pada pelaku pasar. Pendapatan usaha 2007 naik 15,88% sedangkan pada 2006 naik 22,69%. Laba usaha 2007 naik 22,6% sedangkan pada 2006. ROE di tahun 2007 sebesar 38,1% turun 2,84% dari level 2006 yaitu 39,21%. Saham TLKM di hari senin ditutup terkoreksi Rp300 (3,49%) ke level Rp8.300 per lembar saham.

Di hari selasa, bursa masih melanjutkan koreksi sebesar 22,72 poin karena pelaku pasar memilih untuk wait and see atas kondisi pasar yang belum stabil dan menunggu penyesuaian cost dunia industri dengan harga BBM yang baru. IHSG ditutup melemah 22,72 poin (0,94%) ke level 2.397. Saham PGAS ikut memberikan kontribusi negatif bagi pergerakan IHSG seiring koreksi teknikalnya. Indikator RSI saham PGAS memberikan signal jual sejak 14 Mei karena menunjukkan indikasi overbought setelah melewati level 70 RSI, tepatnya 70,53.

Di hari rabu, bursa ditutup rebound 36,77 poin (1,53%) ke level 2.433,77 oleh pergerakan indeks regional yang positif oleh sentimen harga minyak yang turun di bawah $127 per barel dan data penjualan rumah di AS yang mencatat kenaikan 3,3% di bulan April yang memberikan optimisme pulihnya perekonomian AS dari kasus kredit macet subprime mortgage. Indeks Dow Jones ditutup naik 68,72 poin (0,55%).

Saham Bumi Resources bergerak rebound setelah terkoreksi secara teknikal 14,84% dalam sepekan perdagangan sebelumnya dan ditutup naik Rp750 (10,42%). Saham Bank BRI ditutup naik Rp100(1,68%) seiring rencana Bank BRI melakukan ekspansi kredit daripada menaikkan suku bunga kredit untuk menjaga pendapatan bunganya. Saham Astra Internasional bergerak naik Rp300(3,00%) oleh sentimen positif penetapan dividen dari laba bersih 2007 sebesar Rp484 per lembar saham pada RUPS 28 Mei 2008

Di hari kamis, IHSG kembali naik 13,19 poin ke level 2.446,95 oleh rencana Telkom untuk buyback saham sebanyak 339,4juta lembar atau 1,7% saham beredar. Saham TLKM ditutup naik Rp50(0,63%). Saham BUMI melanjutkan kenaikan sebelumnya sebesar Rp250 (3,14%) mendekati upperline Bollinger dan indikator MACD menunjukkan pelemahan di areal negatif memberikan signal beli untuk BUMI.

Di akhir pekan, IHSG terkoreksi sebesar 2,6 poin (0,11%) ke level 2.444,35. Saham BUMI bergerak turun Rp150(1,83%) oleh sentimen jangka pendek koreksi harga minyak dunia ke level $125 per barel. IHSG juga tertekan oleh saham BBCA, BBNI, BBRI, dan BDMN yang terkoreksi akibat aksi cut loss pelaku pasar menghadapi pengumuman inflasi oleh BPS awal pekan mendatang. BBRI turun Rp50(0,85%), BBCA turun Rp25(0,89%), BBNI turun Rp20(1,59%), dan BDMN turun Rp100(1,72%).

Tidak ada komentar: