Senin, Januari 07, 2008

Pekan pertama 2008 indeks naik 0,7%

JAKARTA: Pada perdagangan akhir pekan pertama tahun ini, indeks harga saham gabungan terdongkrak 0,7% dari penutupan akhir tahun 2007 dan berada di level 2.765,19.
Sebelumnya, dalam dua hari pembukaan perdana perdagangan di awal tahun ini, IHSG sempat terkoreksi 30 poin akibat sentimen negatif. Sebab pertama adalah sentimen negatif terkait dengan pengumuman pemerintah menyangkut inflasi tahun 2007 sebesar 6,59% yang sedikit melebihi target pemerintah yaitu 6,5%.
Sentimen lain adalah kenaikan harga minyak dunia di bursa New York yang sempat menembus level US$100 per barel.
Laju inflasi 2007 yang melebihi target pemerintah tersebut memberikan potensi peningkatan laju inflasi di tahun 2008 ini dan pemerintah akan semakin berat untuk mewujudkan target inflasi di tahun 2008 yang sebesar 6%.
Selain itu, gambaran peningkatan laju inflasi tersebut juga menunjukkan potensi melemahnya daya beli masyarakat yang dapat menggerus pendapatan emiten di triwulan I/2008.
Kenaikan harga minyak dunia hingga menembus level US$100 per barel pada akhirnya memberikan afirmasi atas kekhawatiran pelaku pasar. Pemerintah berpotensi untuk menyesuaikan harga BBM dalam negeri dalam waktu dekat bila harga minyak akan bergerak pada kisaran US$100 per barel.
Kenaikan BBM dalam negeri sudah tentu akan memberatkan masyarakat dan menurunkan daya beli mereka yang berarti juga kemunduran bagi level penjualan emiten.
Peningkatan harga minyak dunia dan laju inflasi juga membuat pesimistis pelaku pasar terhadap ruang Bank Indonesia untuk kembali menurunkan level BI Rate-nya yang saat ini berada di level 8%.
Padahal, penurunan tersebut sangat penting untuk mendongkrak pendapatan kredit perbankan terutama dari sektor konsumsi yang di awal tahun ini melemah karena liburan akhir tahun yang telah usai dan masyarakat memperketat pengeluarannya.

Tidak ada komentar: