Senin, Januari 14, 2008

Ulasan Pasar 14 Januari 2008

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari pertama pekan ini ditutup terkoreksi tipis sebesar 0,7% atau 19,89 poin mengantarkan IHSG ke level 2. 810,37. koreksi tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga saham telekomunikasi, energi, dan perbankan.

Penurunan IHSG ditekan oleh beberapa faktor di antaranya adalah penurunan saham telekomunikasi seperti Telkom dan Indosat sebesar masing-masing 2% dan 6% ke posisi Rp9.850 dan Rp7.900 terjadi setelah pemerintah merencanakan akan menurunkan tarif interkoneksi sebesar 30% pada akhir bulan ini.

Ancaman resesi AS yang semakin dekat, dengan laporan terbaru dari Merril Lynch&Co yang mengabarkan kerugian akibat subprime mortgage akan berada di atas level US$15miliar dan juga level pengangguran di AS pada Desember 2007 yang telah mencapai 5% memberikan sentimen negatif bagi bursa regional Asia Pasifik. Penurunan indeks Hangseng sebesar 1,48%, dan Nikkei225 sebesar 1,93% turut memberikan sentimen negatif juga bagi pelaku pasar di BEI kemarin.

Ancaman resesi tersebut juga pada akhirnya mempengaruhi harga minyak di bursa New York yang turun mencapai level US$92 per barel. Kekhawatiran akan terjadinya resesi AS membuat pelaku bursa di New York Mercantile Exchange memangkas estimasi mereka terhadap permintaan minyak dunia pada negara adidaya tersebut. Resesi AS akan berdampak menurunnya proses produksi dan konsumsi di AS dan juga turut mempengaruhi nilai ekspor kawasan Asia Pasifik ke AS. Oleh karena itu, bursa Asia Pasifik ikut terpukul. Bagi sektor perbankan, potensi penurunan ekspor Indonesia ke AS akan membuat fee based income perbankan menurun dan pada penutupan perdagangan hari ini tercatat beberapa saham perbankan seperti BMRI, BDMN, BBRI, dan LPBN terkoreksi.

Sisi lain dari penurunan harga minyak adalah kenaikan harga minyak sawit yang terus mencetak rekor tertingginya hingga ke level US$1.047 per ton dan tetap mendorong harga saham-saham emiten CPO dalam negeri terus bergerak naik. Saham LSIP naik Rp400 ke posisi Rp13.550, saham SMAR naik Rp350 ke posisi Rp9.800, UNSP naik Rp250 ke posisi Rp2.825, dan SGRO naik Rp325 ke posisi Rp4.750.

Dari saham otomotif yaitu Astra Internasional, tercatat naik 1,9% ke posisi Rp29.600. kenaikan ini selain ditopang oleh ekspektasi positif kenaikan penjualan Astra Agro Lestari, juga ditopang oleh aksi korporasi anak perusahaan lainnya yaitu United Tractors yang akan membeli perusahaan tambang di Kalimantan senilai $115,6juta dengan nilai cadangan sebesar 40juta ton. Saham UNTR ditutup naik 4,3% ke posisi Rp12.250.

Tidak ada komentar: