Selasa, Januari 15, 2008

Ulasan Pasar 15 Januari 2008

Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan hari ini terkoreksi cukup dalam hingga 2,9% menghantarkan IHSG ke level 2.730,03. Koreksi ini merupakan nilai yang cukup besar sejak 22 Oktober 2007. Sentimen bursa regional dan akumulatif aksi ambil untung pelaku pasar terhadap saham-saham unggulan merupakan faktor dominan yang telah menekan IHSG hingga mengalami koreksi sedemikian dalam.

Dampak dari krisis subprime mortgage masih dirasakan oleh perusahaan keuangan AS seperti Citigroup Inc. yang berencana akan menghapus kredit macet subprime tersebut dan berencana akan memangkas sekitar 20,000 karyawannya untuk menekan kerugian. Kondisi tersebut semakin memperkuat akan terjadinya resesi AS dalam waktu dekat dan mengurangi nilai ekspor kawasan Asia Pasifik ke AS seiring melemahnya daya beli masyarakat di negara adidaya tersebut. Beberapa indeks bursa regional seperti Hangseng turun 2,38%, KOSPI turun 1,07%, dan STI turun 1,98%. Penurunan beberapa indeks bursa regional memberikan sentimen negatif pada pelaku pasar di dalam negeri. Ekspektasi pelemahan ekspor ke AS turut menekan saham perbankan dalam negeri akibat proyeksi pelaku pasar yang melihat akan adanya penurunan fee based income perbankan dari jasa ekspor. Saham BMRI turun 3,8% ke level Rp3.200 per lembar saham.

Dorongan pelaku pasar untuk merealisasikan gain yang telah dicapai oleh beberapa saham unggulan dalam satu minggu terakhir seperti Astra Internasional dan Bumi Resources yang telah naik 13,4% dan 5,8% turut menekan IHSG pada penutupan perdagangan kemarin. Saham Astra Internasional berada di level Rp28.000 atau turun 5,4% dan Bumi Resources berada di level Rp6.100 turun 3,94%.

Dari sektor telekomunikasi, terkait rencana pemerintah untuk menurunkan tarif interkoneksi hingga sebesar 30% pada akhir bulan ini terus menekan harga saham Telkom dan Indosat sejak hari pertama pekan ini. Pada penutupan hari ini, saham Telkom dan Indosat turun 5,6% ke level Rp9.300 dan saham Indosat turun 6,3% dari hari kemarin ke level Rp7.400 per lembar saham

Tidak ada komentar: