Kamis, Januari 31, 2008

Ulasan Pasar 31 Januari 2008

Pada perdagangan hari Kamis ini, IHSG ditutup naik 0,7% ke level 2.627,25 setelah pelaku pasar mendapat kepastian keputusan The Fed yang akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga (Fed Fund Rate) sebesar 50 basis poin ke level 3%.

Keputusan ini cukup memberikan sentimen positif bagi emerging market termasuk Indonesia. Penurunan ini berpotensi memperkuat aliran dana asing untuk masuk ke Indonesia memburu aset-aset berdenominasi rupiah yang tentunya memberikan imbal hasil jauh lebih tinggi dibandingkan di AS meskipun risiko status emerging market tetap melekat. Nilai rupiah pun semakin menguat sejak hari Rabu dan bertengger di posisi Rp9.291/US$ pada Kamis ini.

Di samping itu, pemangkasan tersebut membuat Bank Indonesia mempunyai ruang semakin besar untuk menurunkan BI rate yang berpotensi akan mendongkrak kinerja perbankan dan memperbaiki daya beli masyarakat dengan berbagai macam kredit yang berbunga ringan. Saham BBRI naik 2,2% ke posisi Rp7.000, BMRI naik 2,3% ke posisi Rp3.325, dan BBCA naik 0,7% ke posisi Rp3.550 per lembar saham.

Namun, pelaku pasar pun melihat dari sisi yang berbeda. Pemangkasan The Fed sebanyak 125 basis poin dalam waktu kurang dari sebulan sangat kuat mengindikasikan bahwa ekonomi AS memang berada dalam kondisi bahaya resesi dan tentunya potensi menuju ke arah itu masih cukup besar. Oleh karena itu, pelaku pasar di kawasan Asia Pasifik tetap bersikap hati-hati dan mencermati efek dari pemangkasan luar biasa ini dalam satu atau dua bulan ke depan. Maka dari itu, pergerakan indeks bursa saham pasca pemangkasan The Fed tidak terlalu berarti besarannya. Nikkei-225 naik 1,85%, KOSPI naik 2,24%, bahkan indeks Hang Seng turun 0,84%. Pergerakan bursa regional ini ikut mempengaruhi pelaku pasar di BEI.

Selain itu, pelaku pasar dalam negeri pun cenderung menunggu pengumuman inflasi Januari yang diprediksi akan meningkat seiring naiknya harga berbagai kebutuhan pokok. Oleh sebab itu juga level IHSG hanya naik tipis pasca pemangkasan suku bunga The Fed, pelaku pasar mengantisipasi pelepasan saham di bursa pasca pengumuman inflasi Januari di awal Februari ini.

Saham Samudera Indonesia bergerak naik ke posisi Rp5.500 atau naik 1,9% setelah perusahaan berencana untuk stock split untuk meningkatkan likuiditas saham dan melakukan rights issue untuk mengakuisisi sebuah perusahaan pelayaran di salah satu negara Skandinavia.

Tidak ada komentar: