Rabu, Januari 30, 2008

Ulasan Pasar 30 Januari 2008

Pergerakan indeks saham gabungan cukup berfluktuatif pada perdagangan hari ini. IHSG ditutup naik hanya 2,52 poin atau 0,1% ke level 2.610,36 setelah pada penutupan sesi I menurun 17 poin.

Pelaku pasar masih sangat antisipatif menunggu keputusan The Fed menyangkut level suku bunga The Fed yang diharapkan akan turun 50 basis poin atau 0,5% ke level 3%. Namun, di sisi lain pelaku pasar cukup pesimis dengan keputusan tersebut mengingat baru beberapa hari lalu The Fed menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk meredam tekanan jual pada pasar saham akibat ancaman resesi AS dan perkembangan daya beli publik AS.

Aksi wait and see pelaku pasar berlanjut sejak Senin meskipun pada perdagangan Selasa, indeks naik cukup besar yakni 25 poin atau 1%. Pada perdagangan sesi I rabu ini, pelaku pasar cenderung kembali merealisasikan gain dan memilih untuk memegang cukup cash serta menunggu keputusan The Fed agar risiko koreksi harga yang dapat muncul bila ternyata keputusan The Fed tidak sesuai dengan harapan pelaku pasar dapat diredam atau dikurangi lossnya

Meskipun begitu, pada penutupan perdagangan hari ini indeks tertopang kembali oleh sentimen positif yang berasal dari emiten-emiten unggulan terutama dari sektor pertambangan dan perkebunan. Saham Aneka Tambang naik 11% setelah perusahaan bersama dengan Shenzen Zhongjin Lingnan Nonfement Co. menawarkan US$448,1juta untuk akuisisi Herald Resources Ltd. Penawaran ini mengalahkan Bumi Resources yang sebesar US$455juta. Sebaliknya harga saham BUMI anjlok 3%.

Saham INCO dan TINS naik 1,3% dan 5% seiring pergerakan positif harga logam di bursa London Metal Exchange sebesar 3,8%.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan memacu perekonomian AS ikut berpengaruh pada harga minyak di bursa New York yang bergerak naik ke level US$92,71 per barel. Saham minyak di BEI seperti MEDC dan ENRG naik masing-masing 1,2% dan 3%.

Dari sektor perkebunan, harga minyak yang naik di New York memacu kenaikan harga CPO sebagai substitusi minyak untuk biofuel hingga 1,7% ke level US$1.005 per metrik ton. Kenaikan ini memberikan sentimen positif bagi harga saham emiten CPO di BEI, saham AALI naik 1,3% dan SMAR naik 6,4%.

Anak usaha Hanson Internasional yakni Hanson Energy lolos uji prekualifikasi pengadaan batubara 11 juta ton untuk proyek PLTU PLN 10.000 megawatt. Hanson Internasional juga berencana untuk meningkatkan komposisi sahamnya di Hanson Energy dari 10% menjadi 99%. Saham Hanson Intenasional, MYRX naik 49%.

Pergerakan rupiah terhadap dolar AS yang cenderung menguat selama perdagangan Rabu ini seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan mendorong investor global bergerak ke emerging market demi imbal hasil yang lebih tinggi dan mencari aset-aset berdominasi rupiah, ikut mendorong pelaku pasar untuk mengambil langkah antisipatif terhadap rebound bursa dan berhasil menopang IHSG. Pada penutupan sore ini, rupiah berada pada posisi Rp9.295/US$ atau menguat 23 poin.

Tidak ada komentar: