Senin, Agustus 25, 2008

Harga komoditas dongkrak indeks

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Perdagangan bursa selama sepekan terakhir bergerak naik dengan kenaikan IHSG sebesar 35,34 poin (1,7%) ditutup pada level 2.120,49 di akhir pekan. Di hari pertama perdagangan (19/8), bursa masih melanjutkan koreksinya sebesar 42,65 poin (-2,05%) ditutup di level 2.042,50 dipengaruhi koreksi harga minyak dunia di bursa New York yang menyentuh level $112 per barel.

IHSG bergerak rebound sejak perdagangan rabu hingga jumat dengan kenaikan sebesar 77,99 poin (3,8%) dipengaruhi oleh technical rebound saham-saham komoditas khususnya batu bara yang bergerak naik karena harga yang telah oversold dalam empat bulan terakhir. Saham Bumi Resources (BUMI) naik 10,1%, saham PTBA naik 9,7%, dan saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 15,5% selama tiga hari berturut-turut. Kenaikan tersebut juga dipengaruhi pergerakan harga minyak dunia yang naik 6% untuk pengiriman September hingga menyentuh level $121 per barel.

Secara teknikal, indikator MACD saham BUMI mulai memasuki areal positif pada rabu mengakhiri tekanan jual sejak 5 Agustus dan mulai membuka signal beli. Saham BUMI ditutup di level Rp5.450, saham PTBA di level Rp13.600, dan saham ITMG di level Rp25.750 pada akhir pekan kemarin.

Saham Medco Energi International bergerak naik sebesar 7,9% selama tiga hari hingga akhir pekan kemarin. Selain karena kenaikan harga minyak dunia, naiknya saham MEDC juga ditopang oleh aksi korporasi Medco Energi yang bekejasama dengan Kuwait Energy Company untuk membentuk perusahaan migas multinasional Somalia Petroleum Company dengan presentase kepemilikan Medco bersama Kuwait Energy adalah sebesar 24,5%.

Saham Timah (TINS) ikut bergerak naik sebesar 21,35% sejak rabu, dipengaruhi adanya rencana pembatasan ekspor dari Indonesia, produsen timah kedua terbesar di dunia setelah China, yang akan menekan produksi timah 90.000 ton per tahun mulai tahun ini untuk menjaga keseimbangan harga timah di pasar dunia. Saham TINS di akhir pekan ditutup di level Rp2.700.

Dari emiten kelapa sawit, saham Astra Agro Lestari (AALI) bergerak naik 14,1% dan saham London Sumatera (LSIP) naik 9,3% sejak rabu. Pelaku bursa menyambut baik pernyataan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia yang memperkirakan Pungutan Ekspor (PE) kelapa sawit untuk September 2008 akan turun menjadi 10% dari pungutan pada Agustus ini yang sebesar 15%. Penurunan itu dipengaruhi oleh harga rata-rata CPO di bursa Rotterdam yang sebesar US$977,28 per ton di bulan ini serta merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan No.72/PMK.011/2008 yang menetapkan PE sebesar 10% jika rata-rata harga kelapa sawit US$850-US$1.100 per ton, dan PE sebesar 15% jika rata-rata harga kelapa sawit US$1.100-US$1.200 per ton. Di akhir pekan, saham AALi ditutup di level Rp18.200 dan saham LSIP ditutup di level Rp5.900.

Tidak ada komentar: