Rabu, Agustus 27, 2008

Ulasan Pasar 26 Agustus 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Indeks harga saham gabungan bergerak melemah pada perdagangan kemarin yang merupakan koreksi teknikal merealisasikan gain sejak pekan lalu. IHSG kemarin ditutup melemah 19,68 poin (-0,92%) ke level 2.107,55. IHSG sejak rabu pekan kemarin hingga senin awal pekan ini telah naik 84,72 poin (4,15%). IHSG kemarin tertekan oleh saham Bumi Resources melanjutkan koreksi sebesar Rp150 (-2,78%) ke level Rp5.250 dan saham PTBA yang terkoreksi oleh aksi profit taking jangka pendek sebesar Rp50 (-0,36%) ke level Rp13.950, setelah sehari sebelumnya naik Rp400 (2,9%). Realisasi gain jangka pendek juga terjadi pada saham Astra Internasional (ASII) yang terkoreksi Rp200 (-1%) setelah naik Rp350 (1,78%) pada senin karena harga minyak dunia yang tiba-tiba terkoreksi 5% dalam sehari ke level $114 per barel.

Saham emiten CPO kembali tergerus oleh koreksi harga komoditas CPO di bursa Malaysia. Harga CPO kembali turun sebesar 4,4% ke level $732 per metrik ton. Harga CPO sejak akhir pekan lalu telah tertekan 8,9% ke level $732 per metrik ton pada perdagangan kemarin. Harga saham Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp400 (-2,22%) ke level Rp17.650 dan saham London Sumatera (LSIP) turun Rp50 (-0,86%) ke level Rp5.750

Saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) bergerak naik ke posisi Rp2.425 naik Rp25 (1,04%). Selama semester I/2008, Perusahaan Gas Negara mencatat kenaikan laba bersih sebesar 45% menjadi Rp1,45 triliun dari semester I tahun lalu Rp1 triliun ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha perseroan sebesar 51% menjadi Rp5,83 triliun dari sebelumnya Rp3,85 triliun. Laba bersih per saham (earning per share) naik 43,2% menjadi Rp63 per saham dari posisi Rp44 per saham di semester I tahun lalu.

Saham Bakrie Telecom (BTEL) naik Rp20 (7,69%) ke level Rp280. Bakrie Telecom mengakuisisi 15,8% saham Mobile-8 (FREN) dan bahkan berpeluang untuk melakukan merjer antara Mobile-8 dan Bakrie Telecom yang akan membentuk perusahaan telekomunikasi baru berbasis CDMA dengan nilai aset mencapai Rp12,6 triliun seiring rencana Global Mediacom (BMTR) yang secara bertahap akan melepas saham Mobile-8 (FREN), untuk memfokuskan diri ke bisnis media. Saham BMTR kemarin ditutup naik Rp10 (3,08%) ke level Rp335, sedangkan saham FREN diberhentikan sementara oleh bursa (suspended)

Saham Bank BRI bergerak melemah karena penambahan saham baru BBRI di bursa sebagai hasil dari konversi saham MSOP tahap III yang sejumlah 312.500 lembar, sehingga saham BBRI yang tercatat di bursa efek Indonesia menjadi 12.205.112.450 lembar saham. Saham BBRI kemarin ditutup di posisi Rp5.750 turun Rp100 (-1,71%).

Dari sektor barang konsumsi, Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana untuk mengakuisisi saham perusahaan pengolahan susu PT Indolakto dengan membeli terlebih dulu dari Pastilla Investment Ltd. 100% saham Drayton Pte. yang menguasai 68,57% saham Indolakto. Saham INDF ditutup tidak berubah di posisi Rp1.960 setelah sehari sebelumnya terkoreksi Rp20 (-1%).

Tidak ada komentar: