Rabu, Agustus 20, 2008

Ulasan Pasar 19 Agustus 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Di hari pertama perdagangan setelah libur panjang, bursa saham kembali terpukul dengan berlanjutnya koreksi harga minyak di bursa New York yang menyentuh level $112 per barel sehingga tidak ada ruang bagi saham komoditas khususnya batu bara untuk bergerak naik atau memberikan signal naik. IHSG ditutup pada level 2.042,50 turun 42,65 poin (-2,05%) dari penutupan akhir pekan sebelumnya.

Saham Bumi Resources kembali ditutup turun Rp100 (-1,98%), PTBA turun Rp350 (-2,75%), dan ITMG turun Rp700 (-3,04%). Transaksi pelaku pasar didominasi oleh panic selling untuk mengurangi margin call, sehingga mendorong mereka untuk melepas saham-saham unggulan di sektor lainnya seperti perbankan dan semen untuk menutupi loss di sektor komoditas. Harga minyak dunia yang melemah sebenarnya akan memberikan sentimen positif kepada saham perbankan dan juga saham emiten semen, seiring laju inflasi yang melambat dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Harga saham Bank Mandiri (BMRI) turun Rp100 (-3,45%) ke posisi Rp2.800, Bank BRI (BBRI) turun Rp250 (-4,10%) ke posisi Rp5.850, dan Bank BCA turun Rp100 (-3,25%) ke posisi Rp2.975. Dari emiten semen, saham Semen Gresik turun Rp125 (-3,33%) ke level Rp3.625 dan saham Indocement Tunggal Perkasa turun Rp150 (-2,40%) ke level Rp6.100.

Harga batu bara di Newscastle Port Australia sejak awal Agustus terkoreksi 18,54% melemah ke level $156,16 per ton (8/8) meski di akhir pekan kemarin kembali naik 5% ke $163,90. Harga CPO di bursa Malaysia turun 11,3% ke $715 per ton selama sepekan terakhir. Harga saham Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp650 (-3,92%) ke posisi Rp15.950 dan saham London Sumatera (LSIP) turun Rp500 (-8,47%) ke posisi Rp5.400.

Sentimen negatif bursa regional ikut menekan IHSG pada perdagangan kemarin. Indeks Nikkei-225 turun –2,28%, , indeks Hangseng turun –2,13%, dan indeks STI turun –1,75%.

Tidak ada komentar: