Jumat, Agustus 08, 2008

Ulasan Pasar 7 Agustus 2008

Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit


Bursa saham bergerak rebound pada perdagangan kemarin, ditutup naik tipis 11,81 poin (0,54%) ke level 2.199,01. Kenaikan tersebut ditopang oleh faktor teknis kondisi harga saham batu bara Bumi Resources (BUMI) yang telah oversold. Saham perbankan juga bergerak naik menopang IHSG seiring harga minyak dunia yang bertahan di bawah level $120 per barel dan kemarin sempat menyentuh level $118 per barel.

Saham BUMI bergerak naik Rp100 (1,9%) ke posisi Rp5.350 setelah pelaku bursa kembali memburu saham tersebut dalam kondisi harga yang oversold hingga penutupan rabu sebelumnya. Secara teknis, harga saham BUMI telah menyentuh level 31 di penutupan rabu mendekati level terendah indeks RSI (relative strenght index) untuk kembali rebound. Kebijakan pemerintah yang menetapkan Indonesian Coal Index sebagai acuan harga jual domestik dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja untuk proyeksi Penerimaan APBN ikut memberikan sentimen positif bagi harga saham emiten batu bara kemarin. Indeks harga jual batu bara tersebut akan mengurangi fluktuasi harga jual domestik dan memberikan kestabilan penjualan produsen untuk memenuhi kebutuhan domestik karena selama ini harga jual batu bara domestik cenderung diputuskan sendiri oleh masing-masing produsen mengacu pada harga yang sedang berlaku di pasaran internasional.

Harga saham PT Tambang Batu bara Bukit Asam (PTBA) sebagai BUMN yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ikut naik sebesar Rp500 (4,12%) ke posisi Rp12.650 dan saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) bergerak naik Rp450 (1,79%) ke posisi Rp25.600.

Harga minyak dunia yang bergerak stabill di kisaran $119 per barel dan bahkan sempat menyentuh level $118 per barel kemarin memberikan sentimen positif berkurangnya tekanan inflasi akibat biaya impor dalam semester kedua tahun ini. Hal tersebut akan berdampak naiknya daya beli masyarakat dan permintaan kredit konsumsi perbankan. Saham Bank BRI (BBRI) naik Rp200 (3,31%) dan saham Bank Danamon (BDMN) naik Rp150 (2,8%). Dari sektor industri dasar, saham emiten semen Indocement Tunggal Perkasa (INTP) naik Rp100 (1,64%), saham Holcim Indonesia (SMCB) naik Rp30 (2,75%), dan saham Semen Gresik (SMGR) naik Rp25 (0,63%). Turunnya harga minyak diharapkan akan berdampak positif bagi biaya produksi emiten semen, selain pada penjualan seiring membaiknya daya beli masyarakat.

Tidak ada komentar: