Senin, Januari 25, 2010

Ulasan Indeks BISNIS-27 Sepekan edisi 25 Januari 2010
Oleh Harry Setiadi Utomo, Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit

Pekan kemarin merupakan koreksi pertama indeks BISNIS-27 dalam hitungan mingguan yang menekan indeks sebesar 1,64% ditutup di level 240,75. Tekanan indeks dipengaruhi sentimen dari luar Bursa Efek Indonesia yang menyebabkan aksi jual saham dengan motif ambil untung dan antisipasi kerugian lebih lanjut (cut loss).

Di awal pekan, koreksi indeks disebabkan sentimen negatif harga minyak dunia yang bergerak melemah ke level US$77,95 per barel serta harga emas yang melemah ke level US$1.130 per ounce. Melemahnya harga kedua komoditas utama itu menyebabkan indeks Dow Jones (DJIA), Hang Seng dan Nikkei-225 bergerak melemah dan memberikan sentimen negatif pada investor dalam negeri. Harga minyak dunia yang melemah memberikan indikasi melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan menurunkan ekspektasi pendapatan emiten tambang seiring melonjaknya harga minyak dunia.

Indeks kemudian bergerak menguat selama dua hari berturut-turut yaitu Selasa dan Rabu, dengan kenaikan masing-masing 0,96% dan 0,21%. Kenaikan indeks yang melemah pada Rabu sebesar 0,21% mengindikasikan investor masih diliputi kekhawatiran terhadap koreksi harga minyak dunia menyusul munculnya perkembangan dari Japan Airlines yang mengajukan pailit

Indeks BISNIS-27 kembali terkoreksi pada Kamis sebesar 1,43% oleh aksi ambil untung investor merespon rencana kebijakan bank sentral China untuk membatasi kredit perbankan dengan menaikkan reserve requirement (Giro Wajib Minimum/GWM). Kebijakan tersebut ditujukan untuk menahan laju pertumbuhan ekonomi China yang dikhawatirkan akan overheating. Pertumbuhan ekonomi China yang melambat dikhawatirkan akan mempengaruhi tren positif lonjakan harga komoditas, terutama minyak dan batu bara.

Sentimen negatif juga berasal dari indeks DJIA yang ditutup melemah 1,14% pada perdagangan Rabu waktu setempat sebagai dampak dari kinerja negatif beberapa emiten seperti International Business Machines Corp (IBM), CSX Corp dan Morgan Stanley untuk periode kuartal IV/2009.

Di akhir pekan, tekanan pada indeks semakin bertambah oleh rencana Presiden AS Barack Obama untuk membatasi ekspansi institusi keuangan di AS yang tentunya akan mempengaruhi likuiditas perusahaan hedge fund. Dengan begitu, likuiditas yang mengalir di bursa komoditas seperti minyak dan emas akan berkurang. Di akhir pekan kemarin, indeks BISNIS-27 mengalami koreksi sebesar 1,28% membawa indeks ditutup di level 240,75.

Tidak ada komentar: